Mohon tunggu...
Unmuh Jember
Unmuh Jember Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Muhammadiyah Jember

Heii, Universitas Muhammadiyah Jember hadir di Kompasiana!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gandeng Posyandu, Unmuh Jember Tuntaskan Masalah Stunting di 4 Desa

27 Juli 2024   11:33 Diperbarui: 27 Juli 2024   11:39 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Humas Unmuh Jember

Prevalensi stunting di Indonesia telah menjadi perhatian serius di mana tingkat stunting di Indonesia memiliki variasi berdasarkan daerah, dengan tingkat yang lebih tinggi di daerah pedesaan dibandingkan dengan perkotaan.

Maka dari itu, Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) lakukan program kemitraan masyarakat yang berkolaborasi dalam percepatan penurunan stunting yang berlangsung pada hari Selasa (16/07/2024) di Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember.

Dengan pendanaan yang telah diberikan oleh Kemenristekdikti, tim PKM Unmuh Jember yang diketuai oleh Dr. Ns. Awatiful Azza, M.Kep., Sp.Kep.Mat mengungkapkan bahwa percepatan penurunan stunting harus melibatkan seluruh elemen baik di pemerintahan maupun keterlibatan masyarakat secara aktif.

Kegiatan ini diisi dengan penyuluhan dan deteksi dini stunting yang dilakukan di Pendopo Kecamatan Sukorambi oleh Dr. Nikmaturrohmah, S.Kep. Ns., M.Kes yang diikuti oleh kader-kader posyandu anyelir 12 dan perwkilan kader dari 4 desa di Kecamatan Sukorambi dengan antusias kader dalam mengikuti kegiatan penyuluhan yang menunjukkan kader Sukorambi aktif dan memiliki keinginan yang tinggi untuk belajar.

Dalam materi milik Nikmaturrohmah, dijelaskan bahwa faktor utama stunting mencakup kondisi gizi yang buruk pada ibu, kehamilan prematur, pemberian makanan yang tidak optimal, tidak memberikan ASI secara eksklusif, dan risiko infeksi.

Kehadiran Unmuh Jember dalam menjalankan PKM disambut baik oleh Camat Kecamatan Sukorambi, Ns. Asrah Joyowidono, S.Kep., M.Si ,karena pihak pemerintah kecamatan turut merasakan dampak dari stunting.

"Terima kasih atas peningkatan kesadaran masyarakat dalam mencegah stunting yang darurat mengalami kenaikan angka" kata Asrah.

Tim PKM ini akan terus mendampingi posyandu dan kader dalam program percepatan penurunan stunting di Sukorambi. Selanjutnya kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui keterlibatan kader posyandu ini akan dilanjutkan dengan pelatihan keterampilan pengolahan oleh tim PKM yang akan diketuai Ara Nugrahayu, N.Tp., M.Si.

"Selanjutnya akan dilakukan pengajaran mengolah labu kuning untuk makanan ringan pencegah stunting" jelas Ara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun