Teman Tone Deaf? Tinggalkan atau Bersabar

Kalian tahu nggak sih akhir-akhir ini sering muncul istilah tone deaf friend? Tone deaf adalah sebutan yang diberikan pada seseorang yang kurang peka terhadap kondisi di sekitarnya seperti adat, norma, aturan, dan lain sebagainya.

Dalam konteks sosial, orang yang tone deaf sering kali tidak dapat memahami nuansa perasaan dan pengalaman orang lain. Kamu pernah nggak punya teman yang kaya gitu? 

Mempunyai teman tone deaf membuat kita jadi merasa diuji secara terus menerus dalam hal kesabaran.  Bagaimana tidak, seorang teman yang tone deaf tidak akan menyadari bahwa dirinya sudah melanggar batasan.

Ada sebuah cerita di masa lalu ketika aku belum mempunyai pasangan. Etikanya kalau kita hendak mengenalkan orang lain kita harus membicarakannya terlebih dahulu kepada yang bersangkutan, ketika seseorang meminta nomor ponsel atau bahkan foto seseorang kepada kamu,  seharusnya kamu jangan langsung memberikannya. 

Baca juga: Teman dan Sahabat: Dua Orang yang Tak Sama

Kamu harus meminta izin terlebih dahulu. Itu yang pernah aku alami, seseorang tiba-tiba menghubungiku terus menerus sedangkan aku tidak pernah sekalipun memberikannya nomor ponselku, setelah aku bertanya,  ternyata dia mendapatkan nomor dari temanku. Bukan cuma nomor, foto juga dia dapatkan dari temanku. 

Setelah aku bertanya kepada temanku itu, dia bisa aja dan merasa kalau dia cuma mau membantuku untuk berkenalan dengan seseorang,  bahkan dia menganggap kalau aku berlebihan karena marah karena hal sepele itu.

Apakah seseorang dengan tone deaf itu bakal sadar? Bakal berubah? 

Baca juga: Bumbu Kacang di Setiap Menu

Kalian harus tahu kalau kurangnya empati dan kepekaan dari teman yang tone deaf bisa memicu konflik. Hal-hal kecil yang tidak mereka sadari bisa berujung pada perselisihan yang lebih besar jika tidak segera dibahas. So, banyakin sabar kalau kalian punya teman tone deaf. 

Baca juga: Aku Tidak Ingin Membenci