Mohon tunggu...
Umiyamuh
Umiyamuh Mohon Tunggu... Novelis - Seorang Penulis

Bukan orang penting, hanya seseorang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jika Aku Bertemu Denganmu, Lagi II

4 Oktober 2023   13:19 Diperbarui: 4 Oktober 2023   13:21 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagian 2 

"Hai, Neng!" sapaku. Kau berlari dan melompat kegirangan. Aku melihatmu begitu bahagia. Aku sangat bersyukur karena ada yang menyayangimu.

Jika kau dapat berbicara mungkin kau akan bertanya aku dari mana, kan?

Aku tidak dari mana-mana. Tempatku datang dan pergi tidak banyak. "Hari pertama kita bertemu apa kau ingat?" Mungkin itu yang aku ucapkan jika dapat mengusap lagi bulu orennya itu. Dan aku juga ingin meminta maaf.

Hari pertama kita bertemu adalah di warung Mbah. Aku bau saja membeli ikan, dan kau ada di sana. Aku memberikanmu kepala ikan pindang dan kau memakainya dengan lahap. Aku tidak mengharapkan kau berterima kasih, aku hanya berharap kau menghabiskan makanan yang aku berikan. Dan aku bersyukur kau menghabiskannya. Tapi kenapa kau berlari mengejarku? 

Aku sudah punya satu kucing, yaitu Ipus. Aku tidak akan diizinkan menambah satu anak kucing. Aku berlari dan bersembunyi. Aku tahu kau kebingungan menarikku. Syukurlah kau bertemu Syafira. Kau bahagia kan bersamanya? Kau makan dengan benar, kan? Aku melihatmu dimandikan dan diajak bermain. Kau terlihat sehat dan bertembah tembam. 

Baca juga: Menjadi Tua

Tapi kenapa kau tiba-tiba datang ke tempatku? 

Kau tahu, Ipus sangat pencemburu.

Tapi kau bebal juga. Mengapa kau betah di tempatku dan sering merebut tempat Ipus? Kau senang bersamaku? Atau kau tahu jika Ipus tidak berumur panjang?

Kau juga, aku pikir kau akan lama bersamaku. Tapi kau sakit-sakitan. Sekuat apapun aku berusaha menyembuhkanmu, kalau kau menyerah aku bisa apa? Sakit ya? Maaf aku hanya bisa memberikan obat untukmu yang hanya menunda kematianmu sebentar. Terima kasih, Neng. Lucu ya? Padahal kau jantan Tapi namamu, Neng Ana dan tambahan Bulu-bulu. Neng Ana Bulu-bulu. Kucing oren yang pipisnya di kloset. Tahun 2020 saat covid lagi parah-parahnya kau menyerah untuk terus menemaniku. Jika aku bertemu denganmu lagi, aku hanya bisa berkata terima kasih karena kau mau berjuang bersamaku dan tidak menyerah begitu saja dengan sakitmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun