"Menjadi terbiasa itu menakutkan," kata orang begitu. Dan konyolnya aku percaya. Hal yang aku anggap konyol itu ternyata aku rasakan dengan serius. Aku bukan orang yang mudah beradaptasi. Berada di tempat baru, orang-orang baru, aktivitas baru, kehidupanku baru. Aku akan butuh waktu untuk banyak menyesuaikan. Kenapa? Aku sendiri tidak begitu yakin mengapa.
Aku pikir karena aku sudah terbiasa dengan kehidupanku yang sebelumnya, maka saat aku harus memulai lagi dari awal, aku kerepotan dalam mengelola emosi. Ya, emosi. Suatu perasaan yang biasanya terjadi pada setiap manusia. Secara mental aku harus mulai juga dari awal, mengamati dan memahami setiap orang yang aku temui. Aku sudah terbiasa dengan keseharian sebelumnya harus memulai lagi dari awal dengan keseharian yang berbeda.Â
Bahkan saat kembali ke keseharian yang pernah dilakukan saja, kalau sudah terbiasa dengan keseharian sekarang aku butuh waktu. Tidak dalam satu dua minggu atau satu dua bulan, satu tahun rasanya masih belum cukup bagiku menyesuaikan diri lagi. Ada sebuah kerinduan ingin kembali, aku takut terbiasa dan tidak mau kembali.Â
Yang aku jalani sekarang adalah tempat dan orang-orang yang sama dengan yang aku lewati selama 20 tahun. Aku pergi 8 tahun dari sini dan sekarang aku kembali. Entah siapa yang berubah, rasanya aku tidak lagi merasakan kenyamanan seperti dahulu. Aku sudah terlanjur terbiasa dengan hidupku yang 8 tahun itu, sehingga aku tidak lagi ingat bagaimana aku 20 tahun di tempat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H