Di kamar yang penuh dengan aroma buah anggur. Manis dan memabukkan. Â Seorang gadis tengah menyisir rambut panjangnya. Menatap wajah rupawan di cermin.
"Kau cantik sekali, Julia," ucapnya.
"Yang Mulia...." Seseorang memasuki kamar itu dan membungkuk.Â
"Masuklah, Elle."
Dengan membawa setumpuk surat Elle, memasuki kamar Julia bersama tiga orang pelayan.
"Apa yang di tanganmu itu, Elle?"
"Surat undangan pesta teh dan pengajuan pertunangan untuk Anda, Yang Mulia?"
"Bukankah Debutante akan dilaksanakan saat musim semi? Bagaimana mereka sudah mengundangku ke pesta? Dan ..., Pengajuan apa? Aku masih ingin menikmati kesendirianku."
"Dalam surat terbuka, Yang Mulia Raja sudah mengijinkan setiap bangsawan mengirimkan pengajuan, Yang Mulia. Karena pertimbangan usia Anda."
Julia memutar bola matanya. Dia ingat bagian itu. Dalam novel, Julia memang harus memilih salah satu dari ratusan pemuda yang mengajukan diri menjadi calon pasangannya. Setelah dinobatkan sebagai seorang Putri. Tapi dia menolak karena sudah jatuh hati pada Rez. Takdir yang sulit diubah. Meskipun Julia mengindari Rez, yang terjadi selalu sama seperti yang tertulis dalam novel. Rez selalu muncul dalam jarak pandangnya.