"Julia, kau makhluk kotor yang cantik"
Benar kata dua orang tadi. Setelah melepaskan ikatan di tangan dan penutup matanya, Julia dibawa oleh dua orang pelayan yang sangat tidak ramah pada sebuah sungai besar di belakang kastil. Sungai dengan arus sangat kuat tapi airnya sangat jernih dan juga dingin. Saking jernihnya ikan-ikan di dalam air dapat terlihat.
Tangan kanan Julia diikat dengan seutas tali. Ujung tali itu diikatkan pada sebatang pohon. Perlahan kaki Julia melangkah memasuki aliran air sungai. Airnya lebih dingin daripada air keran di rumahnya saat musim dingin. Tapi anehnya sungai itu tidak membeku. Baru setengah lutut, kaki merasa terseret oleh arus air yang sangat kuat, hampir saja gadis itu terjatuh.
"Lihatlah anak itu," tunjuk salah satu dari pelayan, "ayo kita taruhan. Berapa lama dia akan di dalam air."Â
"Dia itu bodoh. Pasti akan lama, coba dia bisa kendalikan pikirannya." Kedua pelayan itu tertawa. Bahagia sekali.
"Apa maksud kedua pelayan itu, mengendalikan pikiran, " ucap batin Julia. Gadis itu merendahkan tubuhnya hingga dadanya ikut basah. Matanya terpejam dan membayangkan jika dia tengah berendam di pemandian air panas dengan air hangat yang menyegarkan setelahnya. Ajaib. Air sungai itu berubah hangat, kepul asap bak pemandian terlihat jelas dipermukaan sungai. Arus deras di dasar sungai seperti berhenti---persis seperti pemandian air panas yang pernah Julia datangi saat masih menjadi Yuri. Dua pelayan itu terkejut bukan main.
"Apa yang gadis bodoh itu lakukan!" ucap salah seorang pelayan.
"Sial. Tarik saja talinya. Jangan sampai Tuan tahu kita membuat gadis ini tidak membeku." Tangan salah satu pelayan langsung menarik tali yang mengikat tangan Julia. Sayangnya tali itu sudah terlepas. Kedua pelayan itu tidak dapat seenaknya lagi menarik-narik Julia seperti hewan peliharaan. Berulangkali kedua pelayan bergantian memanggil Julia, tentu bukan nama yang mereka panggil; keduanya memanggi Julia dengan sebuatan keledai bodoh.Â
"Dasar Keledai bodoh, gadis bodoh. Cepat keluar dari air itu. Kau akan mengotori airnya yang jernih," teriak salah satu pelayan.
Dengan marah pelayan lain mencelupkan kakinya ke dalam air bermaksud menjemput Julia. Apa yang terjadi? Kakinya seketika seperti di rebus---merah dan melepuh. Pelayan itu menjerit kesakitan, tapi Julia tidak peduli. Gadis itu masih membersihkan tubuhnya yang hampir satu minggu tidak terkena air.