Kita bertemu di masa remaja.
Dengan gelora anak muda yang menggebu. Berat badanku belum menyentuh angka 50. Tidak ada keriput di wajahku. Tidak pula gelambir di perutku. Kemanapun aku pergi sorot lampu seakan mengikutiku. Dan masa itu telah berlalu. Aku kini seorang ibu dengan xxl ukuran bajuku. Jika dulu aroma buah di sekujur tubuhku, kini aroma bawang menempel di dasterku.
Kau yang dulu pakai seragam, kini masih sama. Kau yang dulu setiap pagi pergi beraktivitas kini masih sama. Aroma harummu masih sama. Kau yang rapi berangkat sekolah kini kau rapi berangkat kerja. Kau hanya bertambah dewasa. Kau bertambah besar. Dengan otot di tangan, bahu yang melebar. Tapi uban kini semakin banyak tumbuh di kepalamu. Aku anggap kita tidak pernah berubah hanya umur saja yang bertambah.
Aku yang dulu kalau ke mana-mana hanya bawa tas kecil berisi dompet dan ponsel. Kini harus membawa tas yang berisi popok susu dan semua kebutuhan si kecil. Aku yang biasanya bisa tidur nyenyak dari habis isya sampai subuh. Kini haru terbangun berulang kali karena si kecil minta susu.
Tapi aku tidak pernah menyesal akan apa pun keputusanku. Aku bahagia menua bersamamu. Suamiku, sahabatku, partner diskusiku.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H