Mohon tunggu...
Umiyamuh
Umiyamuh Mohon Tunggu... Novelis - Seorang Penulis

Bukan orang penting, hanya seseorang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Menikahlah Bukan Karena Harus Menikah

3 Juli 2023   18:57 Diperbarui: 3 Juli 2023   19:51 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan ahli bab pernikahan tapi sering berdiskusi perihal pernikahan dengan sesama teman. Kata dia pernikahan itu harus berdasarkan cinta dan kasih sayang agar rumah tangga yang dijalani langgeng sampai maut memisahkan. Tapi entah mengapa saya justru tidak begitu setuju. 

Beberapa kasus yang saya lihat di sekitar saya banyak orang bertahan dalam pernikahan mereka bahkan ketika mereka tidak bahagia. Bukan karena tidak bersyukur dengan pasangannya, tetapi hidup bersama dengan orang yang salah hanya akan menimbulkan banyak masalah. 

Bayangkan saja dua kepala dengan isi yang berbeda, tujuan hidup yang berbeda, bagaimana bisa melangkah ke arah yang sama? Tapi ketika ditanya soal perasaannya, apakah cinta? Dia selalu bilang, "Kalau bukan cinta saya tidak akan sampai di titik ini," 

Saya bahkan tidak tahu cinta yang seperti apa yang dia maksudkan. Ada sebuah perasaan keterpaksaan dalam tiap kalimat. Dan saat saya bertanya lagi, "Mengapa dulu mau menikah dengan dia?" Dengan tersipu dia menjawab, "Umur saya sudah banyak cuma dia yang datang kepada saya dan mengajak saya menikah, saya tidak punya banyak pilihan selain menerima dia."

Menikah dan hidup dengan seseorang yang tidak bisa berjalan bersama pasti akan membuat kesepian. Bagaimana bisa seseorang ada dalam kehidupan sehari-hari kita tapi dia tidak pernah sejalan dengan tujuan hidup yang kita inginkan?

Dulu sewaktu saya masih lajang, saya disuruh menikah dengan seseorang yang bahkan baru sekali saya temui. Dalam pikiran saya, bagaimana bisa saya hidup dengan seseorang yang bahkan tidak ada di dalam hati saya, melihat dia setiap pagi, melihat dia lagi setiap akan tidur. 

Bagaimana bisa saya menikah karena saya harus menikah, bukan karena saya menikah dengan dia seseorang yang saya yakini dapat mengisi hari-hari saya. Pernikahan memang tidak selalu berisikan dengan kegembiraan seperti taman bermain, tapi setidaknya bukanlah rumah duka yang diisi air mata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun