Mohon tunggu...
Umiyamuh
Umiyamuh Mohon Tunggu... Novelis - Seorang Penulis

Bukan orang penting, hanya seseorang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Winter Lily; Sihir Mengubah Warna(bagian 4)

27 Juni 2023   10:43 Diperbarui: 12 Juli 2023   10:30 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siang yang cerah dengan awan putih beriringan di langit Carperia, menemani gadis kecil duduk di paviliun tepian danau. Pandangannya berjelajah kesana-kemari mengamati burung-burung yang terbang dan hinggap dari dahan pohon  satu ke dahan pohon yang lain hingga sesekali membuat kuncup daun yang rapuh berjatuhan. Gadis itu bahkan menghitung; sudah sepuluh kali burung itu menginjak daun---hingga membuatnya kehilangan kekuatan dan gugur.

"Ibu, apa aku juga akan gugur seperti kuncup itu. Dia bahkan belum sempat menikmati mentari pagi sepenuhnya." Nath menunjuk ke arah dahan pohon.

"Anda akan panjang umur, Nona," ucap Rosaline. "Tapi setiap yang berjiwa pasti akan mati, Nona. Maka dari itu Anda harus menikmati kehidupan Anda."

"Kehidupan seperti apa yang harus aku nikmati?"

Rosaline tidak dapat menjawab. Bibirnya mengatup seperti ada lem kuat yang membuatnya merekat tak dapat terbuka 

Sudah lebih dari setengah jam sejak Nath datang dan yang dia lakukan; hanya menatap burung, menghitung hinggapnya, melihat ikan yang berenang serta menentukan tampat untuknya berkunjung setiap pagi mulai besok. Bunga-bunga di sini mulai mekar, sayang jika musim ini di lewati hanya dengan duduk dalam kastil. Pikir Nath.

Seorang laki-laki tua berpakaian pelayan menghampiri Nath. Dengan sopan laki-laki itu membungkuk, meletakan tangan kanannya di depan dadanya dan satu tangannya di belakang punggung. "Maaf Nona, saya diminta Tuan untuk memanggil Anda ke ruangan beliau."

Dengan segera gadis itu meninggalkan paviliun dan mengikuti Boston---si kepala pengurus rumah. Langkahnya cepat. Hingga Nath hampir terjatuh karena mengikutinya. Jarak dari paviliun ke ruangan kerja Alex tidak bisa dibilang dekat. Mereka harus memutari taman. Melewati bangunan utama kastil lalu menaiki anak tangga. Melelahkan untuk kaki kecil Nath.

Nath menarik lengan baju Boston. "Boston bisakah kita berhenti,"ucap Nath.

Wajah Nath tiba-tiba berubah pucat napasnya terlihat berat dan kelopak matanya berubah menjadi kebiruan. Sihir yang mengubah warna matanya menjadi hitam hanya bertahan selama satu bulan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun