Minyak Jelantah merupakan minyak dari sisa hasil penggorengan yang digunakan berulang kali. Penggunaan minyak goreng setiap hari, menghasilkan minyak jelantah yang cukup banyak. Berdasarkan survei kepada masyarakat, minyak jelantah dibuang karena sudah tidak memiliki nilai guna. Pembuangan minyak jelantah akan menjadi limbah yang tidak baik untuk lingkungan. Terlebih bila limbah tersebut dibuang di sungai, dan juga bila dibuang di kantong plastik akan mengakibatkan sulit terurai dan menimbulkan masalah baru. Pembuangan minyak jelantah ke selokan atau ke tanah akan mencemari air ataupun tanah. Pencemaran lingkungan yang terdampak akibat limbah cair yang dibuang di aliran sungai harus dapat dikurangi dengan upaya pengolahan limbah dari rumah tangga.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Tim I Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNDIP yang berlokasi di Desa Kenoyojayan melaksanakan program pengabdian masyarakat berupa sosialisasi cara pembuatan minyak aromaterapi dengan menggunakan minyak jelantah sebagai langkah memanfaatkan kembali minyak jelantah. Sosialisasi dilaksanakan pada hari Sabtu, 05 Februari 2022 pada acara PKK. Acara ini dihadiri oleh 35 warga. Acara berlangsung kondusif dan ibu-ibu antusias sekali dengan penyampaian materi dan praktek membuat lilin aromaterapi.
Minyak jelantah dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif pembuatan lilin yang memiliki nilai estetis bahkan nilai jual. Warga masyarakat desa Kenoyojayan diberdayakan untuk mengurangi pembuangan minyak jelantah dalam mengurangi resiko pencemaran tanah dan menciptakan produk lilin bernilai ekonomis.
Pembuatan lilin aromaterapi berbahan minyak jelantah sangatlah mudah. Bahan dan alat yang dibutuhkan yaitu minyak jelantah, palm wax, pewarna lilin, minyak aromaterapi, sumbu lilin, wadah lilin, kompor, sendok, dan panci. Langkah pembuatannya yaitu memanaskan minyak jelantah dengan api kecil, lalu  tambahkan palm wax dan aduk hingga larut semuanya. Setelah itu tambahkan pewarna lilin dan minyak aromaterapi dan aduk hingga merata. Lalu siapkan wadah lilin yang telah diberi sumbu, dan masukan larutan lilin ke wadah lilin. Diamkan lilin hingga mengeras. Produk kerajinan lilin dapat dibuat dan dikemas sedemikian rupa dan dapat dijadikan oleh-oleh atau souvenir bagi wisatawan pendatang di Pantai Mliwis.
Harapan masyarakat setelah adanya program ini dapat memanfaatkan limbah minyak jelantah untuk dibuat lilin aromaterapi. Selain itu juga dapat menambah pendapatan dengan menjual produk aromaterapi sebagai oleh-oleh atau souvenir bagi wisatawan pendatang di Pantai Mliwis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H