Mohon tunggu...
Umi Setyowati
Umi Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta

Suka membaca apa saja, sesekali menulis sekedar berbagi cerita.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ramadan dan Kesehatan Mental: Meredam Stres Ketika Berpuasa

13 Maret 2025   23:07 Diperbarui: 13 Maret 2025   23:25 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membaca Al-Qur'an sumber gambar Istockphoto 

Ramadan, bulan yang disucikan oleh Allah, dan bulan yang dinantikan umat muslim seluruh dunia.Bulan penuh berkah yang membawa manfaat meningkatkan spiritual dan kesadaran arti pentingnya ibadah puasa.

Namun, perubahan pola makan, tidur dan aktivitas sehari-hari selama ramadhan juga dapat memengaruhi kesehatan mental. Stres, kecemasan dan perubahan emosi dapat menjadi tantangan yang harus dihadapi, dus harus dicari solusi mengatasinya.

Ramadan adalah Serangkaian Stres.

Itulah yang saya alami dulu 

Flashback ke masa di mana saya bekerja di perantauan, berada di tengah-tengah masyarakat mayoritas non muslim.

Puasa yang saya jalani seakan hanya menjadi rutinitas yang harus dilakukan. Seperti robot berjalan, berangkat kerja tetap pada waktu seperti sebelumnya, menahan lapar dan haus sendirian, beban pekerjaan yang sama dengan rekan-rekan yang tidak puasa, sungguh, butuh iman yang sekuat baja, untuk  merdeka dari stres.

Dari serangkaian penyebab tres itu, lalu memunculkan pikiran ;  bulan ramadan cepatlah berlalu, supaya hidup saya berjalan normal lagi.

Dengan kata lain, ketika ramadan telah berlalu, saya kehilangan esensi ramadan, tidak merasakan efek positif ramadan yang seharusnya meningkatkan nilai spiritual, dan pengendalian emosi.

Yang membuat saya stres ternyata adalah cara pandang saya tentang ramadan dan puasa. Itu yang harus saya ubah, ketika ramadan datang lagi.

Sekarang setelah dua kali ramadan saya jalani di rumah sendiri, tidak lagi bekerja di luar rumah, di lingkungan masyarakat muslim, menjadi kesempatan yang tidak boleh terlewatkan, yang harus saya manfaatkan dengan optimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun