- Komunikasi yang terbuka, masing-masing pasangan harus jujur tentang pendapatan dan pengeluaran bulanan, bonus jika ada, serta utang yang dimiliki.
- Merencanakan tujuan jangka panjang keuangan. Rencana membeli rumah misalnya atau investasi masa depan.
-Pesta pernikahan akan digelar seperti apa? Harus ada pembicaraan dua keluarga dan persetujuan bersama, antara keluarga dan pasangan.
Lalu bagaimana jika utang terpaksa dilakukan?Â
Jika pun terpaksa utang, maka sebaiknya:
- Pastikan utang itu tidak berbunga, hindari awal berumah tangga dengan modal riba. Jika anda muslim, riba itu haram, tidak membawa berkah.
- Utang sesuai kemampuan membayar.Bukan besar pasak daripada tiang. Alamat rumah tangga akan goyah bila tiang tak kuat menyangga.
- Jangan mencoba memikul beban yang tak mungkin kuat dipikul.
Memang, buat banyak orang, menikah itu momen sekali seumur hidup, jadi ingin dilihat sempurna, serba"wah" dan berkesan.
Namun sejatinya esensi pernikahan bukan seperti itu.Standar pernikahan yang bermakna tidak diukur dari penyelenggaraan acara pesta yang mewah. Kecuali bagi seorang artis atau figur publik yang sukses, wajar saja, mereka sekalian promosi diriÂ
Menikah bagi mereka juga menjadi ajang 'show off' di media sosial.