Pernikahan adalah awal perjalanan panjang dua insan bukan sebatas melepas status lajang.
Sobat kompasiana, jika anda sudah memutuskan untuk menikah, maka anda sudah dianggap dewasa. Dan tunjukkan kedewasaan itu dengan mengadakan pesta pernikahan yang terencana dengan matang, menyesuaikan acara pesta pernikahan dengan kemampuan anggaran.
Sebisa mungkin hindari utang, terlebih jika utang berbunga, seperti pinjol atau kartu kredit.
Apa pentingnya menggelar pesta pernikahan yang terkesan 'wah' namun dari utang, yang penting 'sah' sebagai suami istri. Utang demi pesta menikah sungguh bukan tindakan yang bijak. Mewah dan meriah dalam semalam adalah kebahagiaan 'semu'
Pernikahan adalah momen yang sakral, komitmen seumur hidup. Langkah awal kehidupan berumahtangga yang bertujuan menggapai bahagia bersama.
Di mana letak bahagianya? Jika momen setelah pesta pernikahan yang seharusnya menjadi bulan madu romantis tetapi pikiran terganggu dengan masalah membayar utang. Tagihan datang tak kenal kata tunda.
Sederhananya, kapan menikmati kebahagiaan dengan tenang jika pikiran dipenuhi oleh kesulitan membayar utang. Terlebih jika dana untuk membayar utang hanya mengandalkan pendapatan yang juga merupakan sumber utama kebutuhan sehari-hari.
Nah, Lo!
Percaya deh, punya utang itu gak enak, menjadikan tidur tak nyenyak, makan pun tak berasa lezat. Sungguh hidup menjadi tidak tenang. Emang mau begitu?
Konflik pernikahan yang terjadi, sebagian besar karena masalah keuangan. Sebelum menikah, pahami beberapa hal berikut: