Patah hati, tumbuhkan lagi.
Ini cara ku memotivasi diri.Â
Semangat untuk terus melanjutkan hidup harus tumbuh dari hari ke hari.
---
Tidak ada kata patah hati dalam kamusku. Putus cinta memang membuat hati pilu. Karena manusia punya jiwa merasakan. Manusiawi kan? Tapi jangan keterusan.
Putus cinta ku yang terakhir, karena si dia dipanggil Tuhan menghadap -Nya. Walaupun cincin pertunangan sudah melingkar di jari kami.
Ku maknai sebagai takdir. Kami tidak berjodoh. Hidup ini simple, tak perlu dibuat rumit.
Tidak butuh lama, datang lah laki laki pengganti.Dia kerja di sub kontraktor, perantauan dari Lampung. Di Surabaya sudah lama katanya, hampir 10 tahun.Pantas saja dia sudah ber-KTP Surabaya. Usianya 9 tahun lebih tua dari ku. Usia yang  cukup matang untuk menikah.
Pacaran 3 bulan, kami menikah.Di kampung ibuku. Di kota buaya ini aku kuliah sambil bekerja. Tinggal di rumah bapak dengan ibu tiri.