Mohon tunggu...
Umi Setyowati
Umi Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Suka membaca apa saja, sesekali menulis sekedar berbagi cerita.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Di Persimpangan Jalan Cinta (3)

21 September 2024   11:34 Diperbarui: 21 September 2024   11:35 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika derita adalah napas mu. Hirup lah sekuat kau mampu.

Dan jika cinta tak lagi tersisa. Lepaskan lah, tanpa harus mencipta luka.

---

"Baik, mari kita bersepakat."

Zuna bergeser lebih mendekat, kurasa untuk mencegah agar percakapan kami tidak didengar oleh orang di sekitar.

" Kita sudah sama-sama dewasa, sudah lama saling mengenal, pastinya kamu tahu kalau aku mencintaimu," ucapnya di telingaku.

Aku tahu.

Lalu tangannya meraih tanganku. Ku biarkan saja.Kini, tak ada lagi yang kurasakan. Padahal dulu jantung ku selalu bergetar, bahkan ketika hanya saling pandang.

"Ku hargai niat baik mu. Tapi aku minta maaf, aku tidak bisa dan tidak mau kita menikah." ku beranikan diri berbicara sambil menatap lurus ke arah matanya.

Dia tidak terkejut, namun wajahnya sendu dan tatapannya berubah sayu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun