Mohon tunggu...
Umi Salamah
Umi Salamah Mohon Tunggu... Penulis - Selamat datang di duniaku

Umi Salamah, lahir di Cilacap, 8 Agustus 2001

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Virus Corona Menghantui, Kemanusiaan Masyarakat Diuji

30 Mei 2020   11:42 Diperbarui: 30 Mei 2020   11:51 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Merebaknya kasus virus corona yang telah sampai di Indonesia memunculkan kecemasan masyarakat. Dilansir dari detik.com telah tercatat ada 25.216 kasus orang positif virus corona. Dalam keadaan genting ini masyarakat malah terpecah belah karena adanya tindakan kurang manusiawi oleh beberapa oknum.

Pasca pemerintah mengumumkan kasus pertama virus corona, masyarakat langsung berbondong-bondong menuju toko untuk membeli masker. Permasalahan yang muncul adalah adanya oknum yang memanfaatkan keadaan ini untuk mencari keuntungan pribadi.

Munculnya tindakan penimbunan masker mengakibatkan masyarakat kesulitan menemukan masker di pusat perdagangan. Kasarnya, hal tersebut dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab untuk merusak pasar. 

Jika stok barang sudah langka, maka barang yang mereka timbun akan dikeluarkan, lantas dijual dengan harga melecit. Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya adalah tujuan.

Tidak hanya kasus penimbunan masker yang menjadi sorotan. Banyak pula kalangan masyarat berada yang memborong stok masker dan kebutuhan pokok untuk kepentingan pribadi. 

Adanya tindakan tersebut mengakibatkan kalangan kecil kesulitan mencari masker dalam upaya menghindari virus corona. Apalagi, harga yang ditawarkan berada di atas rata-rata kemampuan orang kalangan menengah ke bawah. 

Jika ditelaah tindakan-tindakan di tengah wabah itu justru mencerminkan manusia yang menutup rasa kemanusiaannya. Ini merupakan salah satu pengenduran rasa kemanusiaan. Di mana individu dengan individu lain tidak saling memedulikan, tetapi memanfaatkan keadaan bahaya demi keuntungan pribadi.

Ibaratnya individu yang mencari keuntungan di tengah wabah corona adalah orang yang menari di atas penderitaan orang lain. Kurangnya empati masyarakat bisa jadi terpicu oleh rasa panik berlebih. Sehingga alangkah lebih baik ketika dalam situasi seperti saat ini kita saling berbagi dan mengendalikan ego. 

Pemerintah harus memanajemeni isu dengan baik dan tidak mengutarakan pernyataan yang memicu kepanikan. Selanjutnya masyarakat pun harus turut berperan dengan bersikap tenang menghadapi wabah ini.

Informasi yang berdatangan jangan sampai mengacaukan keadaan masyarakat.  Rasanya, isu virus corona ini menjadi ujian kemanusiaan bagi kita. Akankah kita menjadi sosok yang peduli sesama, atau malah sebaliknya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun