HARMONI, STRUKTUR LAGU, AND EKSPRESI
Dalam pembahasan kali ini akan ditekankan mengenai harmoni, struktur lagu, dan ekspresi. Sebelumnya telah disinggung mengenai irama dan melodi yang merupakan unsur musik.
HARMONI
H
armoni atau ilmu harmoni dapat diartikan sebagai ilmu untuk menyusun dan menyambung akor-akor. Harmoni juga dapat dikatakan paduan nada, yaitu paduan bunyi nyanyian atau permainan musik yang menggunakan dua nada atau lebih yang berbeda tinggi nadanya dan dibunyikan secara serentak. Berdasar pengertian tersebut akor secara nyata terjadinya harmoni adalah bunyi dua nada atau lebih secara bersama-sama dalam satuan akornya. Dengan demikian akor menjadi dasar harmoni (Padmono:2002:81).
Harmoni termasuk unsur terpenting dalam kajian musik. Dalam hal ini penerapan ilmu harmoni harus dilakukansecara langsung dan berkesinambungan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam, serta ketekunan.
Dalam permainan musik, adanya penyusunan akor-akor yang baik akan menimbuklan keindahan dan dapat digunakan untuk menyelenggarakan musik Akor biasanya terdiri dari tiga nada, akor ini disebut akor trinada (triad), namun demikian dalam perkembangannya akor dapat terdiri dari lebih dari tiga nada.
Cara mendirikan akor adalah mengambil nada alas (apa saja), kemudian terts dan kwint. Cara pendirian demikian akan menghasilkan jenis akor :
1.Akor mayor berinterval 2 + 1 ½
2.Akir minor berinterval 1 ½ + 2
3.Akor berkurang 1 ½ + 2
4.Akor berlebih 2 + 2
Nama – nama akor menurut tingkatannya adalah :
1.Akor tingkat I namanya akor Tonika
2.Akor tingkat II namanya akor Super Tonika
3.Akor tingkat III namanya akor Median
4.Akor tingkat IV namanya akor Sub Dominan
5.Akor tingkat V namanya akor Dominan
6.Akor tingkat VI namanya akor Sub Median
7.Akor tingkat VII namanya akor Leading Tone (sub tonik)
Akor dapat dikelompokkan menjadi akor primer (Tonika, Sub Dominan dan Dominan), akor sekunder (Median, Super Tonik, dan Sub Median), akor janggal (septim, vorhalt). Akor dapat berakhir di T, S, dan D pada akhir kalimat atau frase, gerak akor mengakiri lagu disebut kadens.
Kadens
Kadens adalah perubahan untuk mengakhiri suatu gerakan.
Kemungkinan yang terjadi pada perubahan kadens antara lain :
1.Kadens Tidak Sempurna;kalimat musik belum selesai ( dalam bahasa : seperti koma ).
2.Kadens Otentik; kalimat musik di sini selesai, seperti titik diakhir kalimat.
3.Kadens Sub Dominan kalimat musik di sini belum selesai. Hal ini biasanya terjadi pada puncak lagu ( biasanya tidak berhenti di S tetapi langsung mengayun kembali ).
4.Kadens Plagal
5.Kadens Sempurna ( Lengkap )
Tekstur
Tekstur yang akan dijelaskan di bawah ini lebih sering kita kenal dengan istilah paduan suara, antara lain :
1.Unisono; Bentuk sajian ini semua anggota menyajikan melodi yang sama dari awal sampai akhir lagu. Sajian yang disampaikan adalah suara tunggal atau lagu pokok. Bantuk sajian ini merupakan bentuk paling umum dalam penyajian lagu, walaupun bukan berarti paling mudah. Pada dasarnya semua jalur suara serempak memulai bergerak bersama dan menutupnya secara bersama – sama pula.
2.Polifoni; Penyajian lagu bentuk ini terdiri dari berbagai jalur suara, tiap jalur nampak seakan – akan berjalan tanpa memperhatikan harmoni namun secara keseluruhan tetap merupakan satu kesatuan yang harmonis.
3.Kanon; Pada sajian kanon, penyanyi dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan ketentuan lagunya. Tiap kelompok menyanyikan sebuah lagu yang sama secara bergantian dengan selang waktu yang ditentukan.
4.Diskan ( Wilayah nada tinggi, sopran x bas ); Penyajian bentuk ini pada dasarnya terdiri dari dua bagian, yaitu bagian lagu pokok dan diskan. Bagian lagu pokok dapat berbentuk satu suara atau lebih, tetapi tetap membawakan lagu dan teks pokok, sedangkan bagian diskan merupakan melodi sisipan dengan teks bebas yang berupa kalimat, kata, suku kata atau senandung.
5.Paduan Akhir; Penyajian bentuk ini mempunyai dasar sama dengan bentuk unisono, tetapi pada bagian akhirnya ditutup dengan paduan nada, sehingga memberi kesan akhir seperti lagu bersuara banyak.
6.Paduan Suara; Penyajian musik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : (a) Vokal, yaitu memakai pita suara di dalam mulut kita sebagai sumber suara. Cara ini disebut bernyanyi, (b) instrumental; yaitu memakai alat musik atau instrumen sebagai penghasil suara ( nada atau bunyi ).
STRUKTUR LAGU
B
entuk / struktur lagu adalah susunan serta hubungan antara unsur musik dalam suatu lagu sehingga menghasilkam suatu komposisi atau lagu yang bermakna. Sedangkan yang dimaksud dengan komposisi adalah mencipta lagu (Atan Hamdju, 1989).
Sedangkan untuk memahami struktur lagu dapat diperbandingkan dengan struktur kalimat dalam bahasa, yaitu :
huruf = not
kata = motif
frase = frase
kalimat = kalimat musik
bait = alinea
lagu = karya (misal : puisi)
Unsur – unsur Struktur Lagu
1.Motif
Motif dapat diartikan suatu bentuk pola irama dan melodi yang pendek tetapi mempunyai arti.
2.Frase
Frase ialah bagian dari kalimat musik seperti halnya bagian kalimat dalam bahasa.
3.Kalimat Musik
Kalimat musik adalah bagian dari lagu yang biasanya terdiri dari 4 – 8 birama. Kalimat musik terbentuk dari sepasang frase dan dua kalimat musik atau lebih akan membentuk lagu.
Bentuk Lagu
Jika diamati dalam lagu terdapat beberapa bentuk, antara lain :
a.Lagu bentuk I atau tunggal à A atau AA
Contoh : lagu tasku yang baru, kunang-kunang, kebunku.
b.Lagu bentuk II atau biner à A B : AAB
Lagu bentuk ini terdiri dari dua bentuk, pada bait pertama berbeda dengan bentuk yang ke dua.
c.Lagu III atau ternair à AABA, AABABA, ABC
Lagu bentuk ternair ini jika diamati ada dua macam, yaitu :
(a)lagu yang menyerupai bentuk biner tetapi tidak berhenti diakhir bagian II (B), sehingga memaksa kembali ke bentuk I, misalnya : lagu-lagu keroncong.
(b)Lagu yang memang terdiri dari tiga bentuk yang biasanya termasuk lagu tingkat tinggi, misalnya : karya-karya Bethoven.
EKSPRESI
E
kspresi adalah suatu bentuk pengungkapan pikiran dan perasaan yang diwujudkan dalam tingkah laku. Biasanya seseorang berekspresi dapat secara refleks karena adanya suatu respon. Manusia akan mengekspresikan dirinya sesuai dengan suasana hati. Misalkan sedih, dapat diekspresikan dengan menangis; senang, dapat diekspresikan dengan tertawa dan juga dapat dengan menangis karna terlalu bahagianya orang yang bersangkutan tersebut.
Sedangkan Ekspresi dalam musik merupakan ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua nuansa tempo, dinamik dan warna nada dari unsure-unsur pokok musik dalam pengelompokkan frase (frasering) yang diwujudkan oleh seniman musik atau penyanyi atau disampaikan pada pendengarnya sehingga pendengar dapat menangkap sinyal-sinyal yang ada pada sebuah lagu, maksud dari lagu itu seperti apa yang pada akhirnya pendengar dapat mengekspresikan lagu tersebut.
Unsur-unsur Ekspresi dalam musik diantaranya :
1.Tempo
Tempo adalah kecepatan lagu dan perubahan-perubahan kecepatan lagu.
Tempo dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: lambat; sedang, dan cepat
2.Dinamik
Dinamik adalah tanda untuk menyatakan tingkat volume suara atau keras lunaknya serta perubahan keras lunaknya.
3.Warna Nada
Warna nada dapat ditinjau dari alat musik ( suara manusia, alat musik berdawai, tiup logam, kayu, perkusi, dan keyboard ) dan cara memproduksi nada (legato, stacato, vibrato, dan sebagainya).
Demikianlah sedikit mengenai harmoni, struktur lagu, dan ekspresi. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca yang budiman. Terima kasih …… ^_^
See you ………JJJJ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H