Tadi siang, rumah orang paling menyebalkan, si pembuat onar di komplek digerebek massa. Hal tersebut dipicu oleh banyak kejadian yang melibatkan dirinya dan seluruh warga.
Perempuan yang mendekati senja itu sering sekali mengganggu warga. Pernah dia menarik jilbab tante Koes yang sedang melaju di atas motor. Kemarin dia dan anaknya menyerempet motor dan memaki-maki Bu Chandra.
Beberapa bulan terakhir ini, dia juga melaporkan seluruh warga ke kantor polisi. Bahkan, asap yang keluar dari pembakaran sampah warga pun dia laporkan ke ketua RT.
Seluru warga sudah berkumpul dengan senjata masing-masing. Pak Samsul membawa galah, Pak Joko membawa cangkul, Pak Ketut membawa sabit, Om Ucok membawa golok, sedang ibu-ibu membawa panci, wajan, tampah, baskom dan sodet. Maklum mereka mau berangkat kerja bakti dan demo masak.
"Wooiii, Bu Siska keluar kalau berani! Hadapi kami!"
"Hajar saja!"
"Pukul!"
"Seret!"
"Tendang!"
"Bakar!"
Teriakan massa begitu mengerikan. Wajah-wajah beringas semakin merangsek mendekati pagar rumah. Semua warga mengacung-acungkan senjata yang dibawanya. Saya yang bersenjatakan kamera untuk mendokumentasikan demo tersebut bergidik seram.