Beberapa waktu lalu, The Washington Post, koran yang keaktualannya melebihi berita TVRI, ketajaman analisanya melebihi silet, melakukan kesalahan fatal. Di sebuah foto di halaman koran tersebut terlihat Menhan RI Ryamizard Ryacudu sedang menghadiri upacara kehormatan di Pentagon USA. Akan tetapi di situ tertulis "Presiden Joko Widodo".
Sebagai ibu rumah tangga yang selalu memikirkan asap dapur, saya berpikir itu mungkin memang disengaja untuk menaikkan oplah koran. Bukankah pepatah mengatakan BAD NEWS IS GOOD NEWS? Atau kalau bukan, berarti wartawannya teramat bodoh dan kurang piknik, mungkin dia lulusan fakultas facebook jurusan penulisan status. Kemudian analisa akademis saya yang pernah mengenyam Penataran P4 berpikir, jangan-jangan itu disengaja untuk menghina presiden kita. Lha warga negaranya sendiri saja bangga bisa membully presidennya, apalagi warga asing?
Ah, tapi itu kan cuma analisa apalah-apalah nggak penting dari orang jebolan S3 (is tree) macam saya. Kalau analisa para pakar ipoleksosbudhankamrata atau analisa ahlul hujatiyah wal asbuniyah pasti beda lagi.
Tapi akhirnya saya tahu penyebab kesalahan itu. Kata seorang teman yang kenal dengan orang dalam di The Washington Post, itu murni kesalahan. Ya, jadi ceritanya waktu disuruh mencetak koran, karena kelelahan, mesin cetaknya salah melihat gambar. Jadi mari kita tuntut mesin cetak yang salah cetak ke lapangan hijau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H