Hari ini, 1 Juni 2020 diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Hal ini mengingatkan saya pada salah satu lagu wajib perjuangan yaitu lagu Garuda Pancasila. Dahulu, jaman saya masih SD, hampir tak ada siswa sekolah dasar yang tak hafal lagu ini. Tentu hafalnya dengan versi masing-masing, karena memang Garuda Pancasila terkenal sebagai lagu dengan tingkat kesulitan tertinggi.
Suatu hari (saya lupa kelas berapa), Pak Guru mengajarkan kepada kami lagu ini dan mewajibkan kami untuk mempelajarinya sampai hafal. Beliau dengan penuh semangat memberikan contoh bagaimana seharusnya lagu ini dinyanyikan. Kami, para siswa menirukan sampai hafal di luar kepala dan wajib mempraktekannya di depan kelas satu per satu.
Akhirnya, seluruh siswa pun dipanggil ke depan kelas, termasuk saya. Teman-teman pun dengan berbagai gaya malu-malu berdiri di depan kelas. Ada yang diam mematung karena lupa semuanya padahal sebelum maju sudah hafal, ada yang menyanyi sambil tertawa, ada yang senyum-senyum sambil berbisik, ada yang tak mengeluarkan suara sama sekali.
"Umi Sakdiyah!"
Suara lantang Pak Guru begitu mengagetkan. Saya pun gemetar, lutut lemas dan jantung berdebar keras seperti mau loncat keluar. Dengan langkah terseret, saya pun maju, berdiri di depan papan tulis dan menyanyi dengan suara cukup lantang hingga seluruh isi kelas mendengar.
Akulah pandukomu
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentosa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!