Mohon tunggu...
Umi Nurvitasari Al- Rimbany
Umi Nurvitasari Al- Rimbany Mohon Tunggu... -

Orang desa merindukan surga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Garis Cahaya

27 September 2013   20:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:18 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Air mata perlahan terasa

Ku usap dengan kain berajut cinta

Namun hati tetap berkata

Tetap pada pendirian itu saja

Lelah memang sudah biasa

Tapi kali ini benar- benar menyiksa

Gelap pikiran tiada cahaya

Kecuali segaris cahaya cinta

Ku haturkan selembar doa

PadaMu wahai Sang Maha Cinta

Bukalah hati nurani hamba

Untuk selalu ridlo dan menerima

Pilihan jalanMu yang ada

Itulah yang terbaik dari segalanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun