Strategi Kepemimpinan Distributif Kepala Sekolah MA Alqodiri
Berdasarkan gambaran yang di peroleh di lapangan melalui pendekatan wawancara dan observasi, kepemimpinan distributif MA Alqodiri Jember sudah menerapkan konsep kepemimpinan yang mengacu pada kemampuan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing, dan mengarahkan kelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan melibatkan menginspirasi dan memotivasi orang lain memberikan panduan dan arahan untuk membantu mereka mencapai tujuan mereka. Kepemimpinan distributif dalam konteks Kurikulum Merdeka melibatkan pemberian tanggung jawab pada guru untuk merancang dan menerapkan strategi pembelajaran yang kontekstual. Distribusi tanggung jawab ini mengakui bahwa guru adalah pemangku kepentingan utama dalam merancang pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum. Guru diberi kepercayaan dan dukungan untuk menyesuaikan praktik pengajaran agar lebih responsif terhadap kebutuhan individual siswa dan tuntutan kurikulum. Kepemimpinan yang bersifat transformasional dan distributif, jika diintegrasikan dengan baik, menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung adopsi dan implementasi Kurikulum Merdeka. Ini menciptakan dinamika di mana inovasi didorong, tanggung jawab diberdayakan, dan semua anggota staf merasa terlibat dalam proses perubahan menuju pencapaian visi kurikulum yang lebih baik.
Pada kendala yang di hadapi guru di MA Alqodiri Jember kepala sekolah memiliki tindakan membantu guru senior maupun junior terhadap teknologi pada era modern. Cara kepala sekolah MA Alqodiri Jember memberikan arahan dan motivasi adalah dengan selalu mendorong dan memotivasi semua guru terhadap alur model kurikulum merdeka dengan memberi kebebasan siswa siswi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki siswa siswi. Serta kepala sekolah dan guru sebagai fasilitator sangat berpengaruh untuk siswa karena jika tidak ada dorongan dari keduanya siswa tidak akan memiliki potensi yang akan di kembangkan. DI MA Alqodiri Jember sangat banyak ektrakulikuler untuk mewadahi kreativitas siswa. Pada saat kurikulum merdeka diterapkan MA Alqodiri Jember tidak kesulitan dalam menerapkan hal tersebut karena hanya merubah metode belajar saja.Â
Kepemimpinan adalah suatu kegiatan yang dapat memengaruhi perilaku orang lain, atau seni memengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok. Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu organisai karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh kepemimpinan dalam suatu organisasi tersebut .Â
Di MA Alqodiri Jember kepala sekolah memiliki cara untuk memfasilitatori siswa dalam kurikulum merdeka dengan cara berkolaborasi membentuk kelompok belajar, Setiap kelas memiliki karakter dan sifat yang berbeda beda. Untuk menemukan potensi anak peran kepala sekolah adalah selalu menyampaikan informasi dan mendorong anak untuk menemukan potensi pada diri siswa.
Kepemimpinan dianggap sebagai inti dari manajemen dan tata kelola yang efektif karena melibatkan kemampuan untuk menginspirasi, memotivasi, dan membimbing orang lain menuju tujuan bersama. Tindakan dan keputusan seorang pemimpin dapat memiliki dampak signifikan pada keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi atau tim. Pemimpin yang efektif memiliki kemampuan untuk menyampaikan visi dan tujuan mereka dengan jelas, membangun hubungan dan kepercayaan dengan para pengikutnya, mengambil keputusan sulit, dan menginspirasi orang lain untuk mencapai keunggulan.
Penerapan Kurikulum Merdeka MA Alqodiri Jember
 Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah MA Al-qodiri Jember, sekolah ini sudah menerapkan kurikulum merdeka sebagai acuan belajar. Dengan mengembangkan berbagai model belajar yang beragam dan unik. Inovasi kepala sekolah MA Al-qodiri Jember memeberikan dan memberdayakan seluruh warga sekolah dalam menyukseskan kegiatan pada kurikulum Merdeka yang ada di Lembaga tersebut. Pengembangan inovasi kurikulum Merdeka merupakan upaya untuk menghadirkan pendekatan pembelajaran yang lebih kontekstual, kolaboratif, dan memberdayakan peserta didik secara aktif. Berikut adalah beberapa pengembangan inovasi kurikulum Merdeka yang dapat dilakukan, Mengintegrasikan konteks dunia nyata ke dalam kurikulum untuk memastikan relevansi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Ini dapat dilakukan dengan menghubungkan materi pelajaran dengan situasi nyata, menggandeng industri atau lembaga terkait, serta menggunakan studi kasus atau proyek-proyek praktis.
Kolaborasi yang ada di MA Al-qodiri Jember patut di akui jempol dalam pembelajaran kurikuum Merdeka ini, mengapa karena sudah menciptakan pembelajaran kolaboratif sehingga guru dan siswa dapat bertukan pendapat dan ide dalam kelas. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, kepemimpinan distributif berperan dalam menciptakan visi bersama di antara seluruh anggota sekolah untuk mengadopsi prinsip-prinsip kurikulum baru. Kepemimpinan ini mengilhami semangat inovasi, mengkomunikasikan pentingnya perubahan, dan memberikan arahan yang jelas tentang bagaimana prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka dapat terwujud dalam praktik sehari-hari. Â
 Kurikulum ini merubah system pembelajaran yang sebelumnya masih cenderung bersifat kognitif atau hafalan dan minimnya menyentuh aspek afektif dan psikomotorik. Sekarang diubah menjadi pembelajaran dengan menawarkan metode pembelajaran interaktif, sederhana dan esensial serta mendalam. Sehingga siswa dapat dengan mudah memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru di sekolah. Penerapan kurikulum Merdeka ini difokuskan pada pengembangan kompetensi siswa yang disesuaikan dengan fasenya. Dengan hadirnya kurikulum Merdeka ini diharapkan proses pembelajaran lebih dikemas secara mendalam, tidak terburu buru, lebih menyenangkan dan bermakna.Â
 Dengan menerapkan metode pembelajaran interaktif artinya media pembelajaran yang digunakan yakni adanya timbal balik atau adanya interaksi antara guru dan siswanya. Sehingga siswa dapat dengan mudah menangkap materi pelajaran. Pembelajaran interaktif ini dapat diterapkan dengan dilengkapi dengan tampilan teks, gambar, audio, maupun video, kemudian siswanya diberikan kesempatan untuk mengomentari atau memberikan pendapat mengenai informasi yang ada di dalam gambar atau video tersebut. Pada dasarnya, penggunaan media pembelajaran interaktif dalam kurikulum merdeka belajar ini akan membantu para siswa untuk memahami dan mempermudah suatu materi. Selain itu, pembelajaran interaktif juga dapat merangsang siswa untuk lebih berfikir kritis sehingga dapat meningkatkan daya imajinasi siswa, dapat meningkatkan kemampuan dan bersikap lebih baik lagi. Sehingga dapat meningkatkan tingkat kreativitas dan berinovasi. Â