Teori konstruktivisme, Dalam psikologi pendidikan, salah satu gagasan paling penting adalah bahwa guru berbuat lebih banyak untuk siswanya daripada sekadar memberikan pengetahuan. Guru hanya ada untuk membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan internalnya sendiri. Implikasinya adalah bahwa pengetahuan tidak boleh hanya sekedar disimpan dalam ingatan atau hafalan; Sebaliknya, ide atau informasi apa pun yang diperoleh siswa dapat bermanfaat bagi mereka di dunia nyata.
(2) Menemukan (Inquiry)
Model pembelajaran kontekstual menerapkan prinsip menemukan (Inquiry). Proses belajar melalui inquiry berpusat pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir yang metodis. Selain menugaskan sejumlah materi untuk dihafal, guru harus menciptakan gaya belajar yang mendorong siswa untuk menemukan sendiri informasi yang mereka butuhkan. Tugas utama pengajaran dan pembelajaran kontekstual adalah penemuan; dengan berusaha belajar, Anda akan mampu membuktikan bahwa pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan lain yang Anda perlukan berasal dari penelitian Anda sendiri, bukan dari hafalan serangkaian fakta.
(4) Masyarakat Belajar (Learning Community)
Siswa merupakan bagian dari komunitas dalam masyarakat karena manusia adalah makhluk yang menyendiri dan mudah bersosialisasi. Siswa bergabung dalam komunitas belajar ketika dituntut untuk menyesuaikan diri dalam bekerja sama dan menggunakan bahan belajar yang disediakan teman belajarnya. Komunitas belajar di dalam kelas dan sumber daya manusia lainnya (keluarga dan masyarakat) di luar kelas sama-sama memberikan pembatasan terhadap penggunaan sumber belajar.
(5) Pemodelan (Modelling)
Guru sebagai tenaga pengajar harus mampu menjadi teladan bagi siswanya,. Meskipun demikian, keterampilan yang dimiliki guru dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan siswa yang terus berubah dan beragam. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, instruktur tidak bisa lagi menjadi satu-satunya penyedia pendidikan bagi siswanya. Sebaliknya, mereka harus mengatasi tantangan dalam memenuhi berbagai persyaratan dan preferensi siswa yang beragam. Dengan demikian, model kreasi dapat dijadikan salah satu alternatif untuk membantu guru mengatasi kendala-kendala yang dimilikinya agar dapat menghasilkan pembelajaran yang pada akhirnya memenuhi harapan seluruh siswa.
(6) Refleksi (Reflection)
 Refleksi adalah metode memikirkan Kembali terhadap apa yang telah terjadi atau yang baru saja dipelajari. Membebaskan siswa mengevaluasi pengalaman mereka.
(7) Penilaian Sebenarnya (Authentic Assesment)
Untuk memudahkan pembelajaran, guru akan memahami kelebihan, kelemahan, dan kesulitan siswa. Dengan demikian, guru akan mampu melakukan koreksi-koreksi yang diperlukan dan memastikan proses pembelajaran dilaksanakan semaksimal mungkin. Dengan cara ini, guru benar-benar dapat memahami tingkat kemampuan siswa yang sebenarnya.