Mohon tunggu...
Umi Nurchayati
Umi Nurchayati Mohon Tunggu... Editor - Penulis lepas

Penulis lepas dan aktif di beberapa komunitas sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dalam Dunia yang Semakin Cepat

5 Juli 2022   07:00 Diperbarui: 5 Juli 2022   07:19 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Saat ini arus informasi sudah sangat kencang, sangat bejibun. Apapun bisa didapat dengan bermodalkan telpon pintar. Dalam dunia digital ini informasi seperti saling serang antara satu dengan yang lain mengikuti pihak-pihak yang berkepentingan. Kiranya benar yang dikatakan Faucault, seorang filsuf Perancis itu dalam teori relasi kuasanya yang masyhur.

Tapi kenapa informasi yang makin banyak justru tidak membuat orang semakin pintar. Kiranya memang betul apapun yang dikonsumsi secara berlebih itu tidak baik, termasuk informasi, di mana dalam masyarakat industri ia adalah sebuah produk. Banyaknya konsumsi berakibat pada kemampuan otak yang kelimpungan memprosesnya.

Fenomena ini disebut Virilio sebagai dromosphere, suatu keadaan pada lingkungan yang semuanya serba cepat (Virilio, 2007). Menurut Virilio kecepatan yang melanda masyarakat modern mengakibatkan banyak kecelakaan. Dengan kondisi tersebut Virilio khawatir pada beberapa keadaan yang akan menimpa kita, diantaranya mengalami kebingungan dan tidak tahu di mana kita berada, antara dunia nyata dan dunia maya jaraknya menjadi sangat tipis. (Brown, 2012).

Dalam kultur digital, maka kesalahan bertindak yang sepertinya sepele bisa menjadi besar akibatnya. Hanya karena berita bohong, beribu-ribu orang bisa berduyun-duyun turun memenuhi jalanan dan menggugat otoritas. Situasi inilah yang kerap kali dimanfaatkan oleh oknum-oknum agar kepentingannya bisa berjalan mulus.  Saat ini bukanlah hal yang sulit untuk mengumpulkan massa lalu menjual produk. Terkadang karena informasi yang belum valid, pertumbahan darah dan saling serang juga kerap terjadi.

Keadaan ini menjadi sangat menyeramkan dan menyerang ketenangan. Jika ditanya apa yang sekarang kamu takutkan? Mungkin saya akan menjawab, salah mengambil kesimpulan. Kesimpulan biasa kita hasilkan setelah beberapa informasi-informasi yang masuk. Kesimpulan kita hasilkan setiap harinya dan membawa pada tindakan sehari-hari. Jika kemampuan otak dalam memprosesnya tidak berjalan baik, kita mengalami sekat kegagapan sehingga antara informasi yang masuk dengan kesimpulan terkadang tidak berkausalitas lalu berakibat pada kesalahan tindakan (action).

Begitulah zaman, ia selalu berevolusi. Entah apa lagi yang akan ada setelah puncak digital ini. Entah apalagi yang akan membuat gagap manusia setelah ini. Kegagapan manusia yang tidak bisa mengikuti arus yang semakin cepat. Dengan apa menghadapi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun