Orang -orang menyembunyikan remahan tanya
Di balik senyum yang  menyimpul merenggut kebebasan
Lahan subur menjelma gedung megah yang gagah menjulang mencakar langit
Menjadi tempat bermukim Tuan
Di sini kami kami cuman numpang hidup menempel di tembok gedung, kolong jembatan, dan lahan kumuhÂ
Tumpukan kardus, kayu-kayu lapuk, kertas-kertas koran, dan patahan besiÂ
Seperti menyaksikan hidup kami yang terus berpindah menuruti titah TuanÂ
Malam menjadi sabda atas luka yang memapah kita di balik rerintik hujan
Selepas gigil menjadi jamuan tubuh kami yang ringkih
Suara rintihan seakan runtuh dari kegersangan musim yang menidurkan mimpi-mimpi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!