Benang-benang merumpun seperti kehidupan yang susut dari pelupukmu
Sementara ruas-ruas jemarimu tabah meniti sebilah jarum terjal
Yang terkadang memancarkan amis darah dan air mata
Terus berkelindan lalu melesap pada urat-urat nadi
Sepasang mata lelah masih tegar menjaga keheningan dari tabir mimpi
Dalam  potongan-potongan kain waktu yang berkait
Menjadi piyama rembulan yang membuka cahaya malam
Perca rajutan kasihmu berangkai
Seperti sulur bunga-bunga yang menjuntai
Mengantar aroma doa dalam dada ananda
Sukoharjo, 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!