Mohon tunggu...
Umi NurBaity
Umi NurBaity Mohon Tunggu... Penulis - Penulis serabutan

Man jadda wa jadda

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selembar Surat Teruntuk Penyair

7 Desember 2020   16:55 Diperbarui: 7 Desember 2020   16:57 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari pixabay.com diunduh dari pexels.com 

Dan di antara tujuh arah angin
Kau hantarkanku pada arah lain
Di mana imaji akrab dalam jentik jari
Ikut menelusuri tinta yang mencair pada sepucuk harap


Ajian metafor menjadi sumbu pemantik kata
Dalam sudut gamang pikiran yang terjerat
Membaca rahasia lugu dari kedalaman rasa


Kau menjadikanku sebagai pengembara
Yang hidup berkelana mendaki gunung imaji, bertapa dalam gua makna, dan menyelami samudera rasa


Kecipak air kali Candi melayarkan surat rindu padamu
Walau kadang terbentur pada bebatuan padas

dari hulu ke waktu
dari rindu ke sajakmu


Sukoharjo, 5 Desember 2020

Salam satu pena 

Gembul Can

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun