Mohon tunggu...
Umi Sahaja
Umi Sahaja Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Ibu bekerja yang ingin sukses dunia akhirat

Selalu berusaha membuat segalanya menjadi mudah, meski kadang sulit. 😄

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malas

28 November 2021   16:33 Diperbarui: 28 November 2021   16:35 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Deadline tanggal 13 Desember. Sebaiknya konsultasikan dengan tim penilai terlebih dahulu, sehingga kalau ada kesalahan bisa segera diperbaiki. Demikian pesan wa tim penilai untuk teman-teman yang akan naik pangkat.

Aku? Seharusnya bisa naik pangkat bulan April lalu. Tapi adaaa saja kendala yang membuat tertunda, yang sebenarnya lebih ke rasa malas saja.

Bagaimana tidak. Pagi bekerja sampai jam dua. Kemudian pulang. Niat awal, pulang kerja , langsung mandi , sholat lalu membuat kegiatan harian. Realita nya, pulang kerja. Ah.. capek, rebahan sebentar saja, lalu mandi. Mulailah gabut cek status wa teman-teman, beberapa teman yang berjiwa bisnis memasang promo jualan nya lewat status wa. Dan jadilah kepo in status wa teman-teman, ada promo apa hari ini. Belum lagi kalau tiba-tiba ada status teman yang galau. Isenglah chat ghibah sana-sini. Aduh celaka! Hingga tak terasa kegabutan itu dibayar mahal dengan waktu yang cepat sekali berlalu. Tiba-tiba saja sudah jam lima sore. Barulah melompat untuk mandi. Dan itu selalu berulang. Terjadi lagi. Niat selalu ada, tapi rebahan sambil ber-sosmed mengalahkan segalanya. 

Atau ada niat nanti lah pas weekend saja. Sekalian di rapel semuanya. Pasti bisa. Yang ada, tiap weekend ada saja acaranya. Yang ke luar kota, nengok saudara. Ada acara nikahan teman. Keponakan lahiran. Tetangga bikin acara kondangan. Sampai ngerjain tetek bengek urusan rumah tangga , mulai nyapu, ngepel, nyuci, masak dan lain sebagainya. Dan itu makan waktu. Juga tenaga. Hingga saat malam tiba, hanya tinggal rasa lelah yang mendera. Jadi kapan aku bisa sedangkan Desember sudah di depan mata?

Aku tau, kendala utama ku adalah rasa malas, menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya bisa diselesaikan saat ini. Tapi bagaimana aku bisa melawan rasa malas ini?

Aku ingat kembali teman-teman seangkatan yang sudah naik pangkat. Masak kalah sama mereka. Mereka juga bekerja, juga disibukkan dengan urusan keluarga, malah anak-anak mereka masih kecil-kecil, masih butuh perhatian. Mereka saja bisa, masak aku enggak? Teringat kembali cicilan yang belum lunas. Lumayan nih, kalau naik pangkat ada tambahan income. Bisa ditabung. Bisa untuk renovasi rumah. Bisa nyicil untuk daftar haji. Wah.. harus semangat nih!

Aku tarik nafas dalam-dalam. Bismillah.. aku niat mengerjakan kegiatan harian untuk kemaslahatan ku dan keluarga ku. Ya Allah berilah kemudahan, kelancaran hingga bisa selesai sebelum deadline tiba. Aamiin..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun