Perempuan yang berjuang sendiri setelah sepeninggal suaminya yang mendadak di akhir tahun 2021 itu saat ini mulai kehilangan untuk kedua kalinya. Kehilangan dengan cara yang berbeda.
Bermula di pertengahan bulan di tahun 2022 perempuan ini bertemu dengan seseorang yang berasal dari Sulawesi Selatan tepatnya daerah Palopo, dengan berjalannya waktu laki-laki ini yang berasal dari Palopo mengatakan bahwa dia sayang sama perempuan ini. Pekerjaan laki-laki ini adalah sebagai sukarelawan sebagai tim sukses dan sebagai pembicara di berbagai seminar yang berkaitan dengan Lingkungan alam dan MAPALA.
Semua berjalan baik, perempuan ini bisa memahami semua yang dilakukan oleh laki-laki ini dia memaklumi dan dia sangatt sabar dengan semua kegiatan lelaki ini si perempuan selalu menghubungi dengan cara menanyakan kabar dari laki-laki ini.
Laki-laki ini akan menyesal bila kehilangan perempuan ini, sesabar dan sebaik apa hati perempuan ini dia selalu menanyakan kabar, menanyakan semuanya tentang laki-laki ini, di awal bulan ini ditahun yang baru ini 2025 laki-laki ini tanpa angin tanpa alasan memblokir nomer perempuan ini.
Kehilangan untuk kedua kali tapi kehilangan ini tidak seberat kehilangan pertama beda sekali kehilangan karen akematian itu lebih menyakitkan daripada kehilangan di hidup.
Dari sini kita bisa memahami dicintai oleh orang yang tulus itu sangatlah beruntung tapi disia-siakan. Yakin akan adanya takdir dari Alloh dan besarnya doa yang dipanjatkan adalah salah satu cara membuat hati tenang dan bisa menghadapi semua cobaan hidup dengan lebih tenang.
Sekilas cerita di awal bulan di tahun 2025 tetaplah menjadi pribadi yang baik karena semua akan terbalaskan dengan kebaikan yang entah kapan datangnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H