Mohon tunggu...
umiliyaarfah amanda
umiliyaarfah amanda Mohon Tunggu... Lainnya - seorang mahasiswa

seorang mahasiswa pendidikan sosiologi di Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Setiap Tahun, Riau Dilanda Kebakaran Hutan dan Lahan

4 Juni 2021   20:10 Diperbarui: 4 Juni 2021   20:23 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Greenpeace.Indonesia.com

Riau menjadi salah satu provinsi terkaya di Indonesia. Dengan sumber daya yang di dominasi oleh kelapa sawit, gas alam, minyak bumi, karet, perkebunan serat dan sumber alam lainnya. Namun, dengan kekayaan sumber daya alam tersebut, tidak jarang terjadi kerusakan lingkungan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Dengan penebangan hutan yang merajalela telah mengurangi luas hutan secara signifikan, dari 78% pada 1982 menjadi hanya 33% pada 2005 di provinsi Riau.

Kebakaran hutan dan lahan ini tentu memberikan dampak yang buruk bagi masyarakat maupun lingkungan sekitar. Ditahun 2015, hutan dikawasan provinsi riau mengalami kebakaran yang cukup parah, dimana kebakaran ini mengakibatkan terjadinya kabut asap diwilayah riau. Di 2015, setidaknya ada 5. 595 hektar hutan dan lahan yang terbakar. 

Kebakaran hutan dan lahan ini memberikan dampak diantaranya adalah perekonomian masyarakat menjadi sulit atau bahkan lumpuh, pembelajara disekolah menjadi di liburkan, bandaran ditutup sehingga penerbangan menjadi tertunda karna jarak pandang yang sulit, dan yang paling parahnya adalah banyak masyarakat yang terjangkit infeksi saluran pernapasan akut atau bisa disebut dengan ISPA.

Sementara di tahun 2016 ada 2. 348 hektar lahan yang terbakar, ditahun 2017 luasan lahan yang terbakar setidaknya lebih rendah dari 2016 yaitu ada sekitar 1. 052 hektar lahan dan hutan di provinsi riau yang terbakar saat ini. Sementara di tahun 2018 berdasarkan BPBD atau badan penanggulangan bencana daerah provinsi riau dari bulan januari hingga april setidaknya ada 1. 647, 36 hektar hutan dan lahan yang terbakar hingga November 2018 kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi riau mencapai angka 5. 776, 46 hektar.

Kemudian ditahun 2019 kepala badan penanggulangan bencana daerah provinsi riau yaitu Edwar Sanger mengatakan jika selama kurang lebih 12 hari, luas wilayah yang terbakar di riau adalah 108, 6 hektar. Hingga data secara keseluruhan, menunjukan jika ditahun 2019 adalah tahun terparah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di provinsi riau. 

Kebakaran ini terjadi dibeberapa kabupaten yaitu kabupaten rokan hilir, kota pekanbaru, kota dumai, Kampar dan kabupaten bengkalis. Dimana ada 82 hektar kebakaran di rokan hilir (rohil) yang menjadi kebaran paling luas diantara kota – kota yang lainnya. Dari total keseluruhan, data yang tercatat ada 9. 706, 73 hektar lahan yang terbakar di tahun 2019.

Kemudian, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau terjadi di tahun 2020. Dimana tercatat dari bulan Februari hingga bulan Oktober 2020 tercatat luas hutan dan lahan yang terbakar di Provinsi Riau mencapai hingga 1. 587, 66 hektar dengan hotspot mencapai 2. 730 titik. Edwar selaku kepala badan penanggulangan bencana daerah provinsi riau mengatakan jika mengalami penurunan luasan wilayah yang terbakar hingga 83 ,62 persen dari kebakaran di tahun lalu. Hal ini tentu menjadi berita baik bagi masyarakat di provinsi riau khususnya. 

Selain itu, Wagubri (Wakil Gubernur Riau) yaitu Edy Natar Nasution juga mengatakan jika keberhasilan dalam upaya menanggulangi kasus karhutla pada tahun 2020 dengan mengacu pada tahun-tahun sebelumnya sehingga Pemerintah Provinsi Riau melakukan tindakan atau evaluasi dengan mengikuti sesuai arahan presiden Republik Indonesia yaitu Bapak Jokowidodo. 

Di kutip dari halloriau.com  "Inilah yang kami lakukan, melakukan tindakan atau evaluasi dan melaksanakan arahan presiden salah satunya untuk melakukan deteksi dini dan dengan dasar itulah kita mencoba mengambil langkah-langkah di 2020 bisa terlaksana dengan terkoordinasi," kata Edy Natar Nasution selaku Wakil Gubernur Riau.

Kemudian tidak sampai disitu, di tahun 2021 kebakaran hutan dan lahan di provinsi riau terus saja meluas, selama 2 bulan terakhir sudah tercatat hingga 248 ,95 hektar lahan dan hutan yang terbakar. Dimana kebakaran hutan dan lahan ini menlanda 8 wilayah di provinsi riau. Karhutla ini terjadi di pelalawan yang tercatat ada 26 hektar lahan, kemudian kepulauan meranti ada 4 hektar, kabupaten Indragiri hulu ada 5 hektar dan kemudian kabupaten rokan hilir ada 5 hektar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun