Stop Arabisasi Nusantara-Indonesia Nusantara berbeda dengan Arab dan Timur tengah. Di sana padang pasir panas, pohon pisang aja susah tumbuh, kalau tumbuh harus dipelihara. Di Nusantara pohon pisang tumbuh liar, tidak dirawat dan berbuah. Artinya apa? Di tanah ini, Ibu  Pertiwi menyediakan makanan buat anak-anaknya. Di Timur-tengah tak ada sebutan Ibu Pertiwi. Nusantara tidak panas dan berpasir, maka perempuan tak perlu memakai tutup kepala dan tutup wajah. Tak akan ada pasir dan debu yang menyerang rambutmu dan tubuhmu. Tutup kepala perempuan di Nusantara beragam, dan paling umum adalah SELENDANG, setiap daerah punya selendang. Selendang disimpangkan, kadang buat tutup kepala bila panas, kadang buat gendongan anak. Padanan Selendang adalah Kain, yang multifungsi, kain untuk tutup bagian bawah tubuh, juga untuk gendong anak, ayunan, untuk bawa barang, bawa gembolan. Kain bagi perempuan juga ada PUSAKA. Selendang juga menjadi bagian tak terpisahkan dalam upacara perkawinan, kehamilan, atau upacara kelahiran dan kematian. Ya, Nusantara Indonesia punya berbagai pakaian adat dan pakaian sehari-hari yang bermakna, tidak hanya sebagai penutup tubuh. Dari ujung Aceh hingga Papua ada ikat kepala, ada kain, ada selendang. Coraknya macam-macam dan semua memiliki nilai yang luar biasa, tak bisa dihitung dengan materi. Namun kini bila kita melihat realitas, bangsa Indonesia, khususnya perempuan sudah mulai dirasuki ajaran luar yang membuat mereka melupakan SELENDANG, bahkan bila kita mencari di google.co.id  selendang, maka yang keluar adalah Hijab. Yang pasti Hijab bukan pakaian asli Nuswantara. Untuk itu marilah kembali ke Leluhur, bahkan Cut Nyak Dien dari Aceh pun dulu  berjuang melawan kolonial beliau tidak pakai hijab. Hijab itu mengikuti cara-cara Arab yang semakin tersingkir dari kemajuan peradaban sejak wahab....semakin tertinggal lagi dan merebak ke mana-mana ajaran nya hingga ke Asia pada abad 18. Kita punya kekayaan budaya yang luar biasa, Kearifan Lokal= ilmu pengetahuan, rekayasa (bahasa sansekerta Teknologi adalah Rekayasa)  dan Tata Kelola Leluhur. Sebut saja arsitek, kuliter, pakaian, tak ada satupun di dunia (bahkan India yg OLEH ORANG BARAT dianggap mempengaruhi kita, tidak punya sebanyak kita Nusantara) Kini serangan dari ajaran luar yang akan menghapuskan ajaran Asli (antara lain menghapus bahasa Daerah) sudah akan dilaksanakan oleh mereka yang mau mengganti ajaran Nusantara/Pancasila...maka mari kita bersama Kembali Sejarah, dan DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG BUKAN MENJUNJUNG LANGIT LUAR. [caption id="attachment_226918" align="alignright" width="300" caption="sumber: kebudayaankesenianindonesia.blogspot.com"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H