Grup Teater Miss Tjitjih masih kesulitan dalam pementasan, karena dana promosi dan marketing yang tidak memadai. Para pemainnya tidak dibayar layak. Gedungnya lumayan namun nyaris buram dan muram. Sebagai grup teater kuno dan memiliki nilai sejarah tentunya akan menjadi perhatian bagi pemerintahan Jakarta Baru, mingingat Jakarta Baru oleh Jokowi menjanjikan akan mengedepankan Jakarta sebagai kota Budaya. Sepakat, setuju, kita selalu menantikan Jakarta sebagai pintu Budaya Indonesia. Di Jakarta memang ada Taman Mini yang menjadi miniatur Indonesia, segala suku di Indonesia. Namun penduduk Jakarta yang heterogen secara suku dan golongan pun belum mampu memaksmimalkan potensi budayanya, termasuk POTENSI BUDAYA ASLI JAYAKARTA/betawi. Saya cenderung tidak mau memakai kata kata betawi, karena itu kata-kata yang konotasinya bersumber dari kolonial-Belanda, Batavia. Sedangkan Jayakarta adalah bersumber dari nama seorang Pangeran Jayakarta yang berjuang mengusir penjajah Belanda dari Jayakarta. Jokowi menjanjikan akan mengedepankan budaya asli Jayakarta, akan menghidupkan sanggar kesenian di kampung2---wahh keren, moga-moga benar, saya kangen untuk bisa nonton lenong yang lucu, bermutu baik di televisi atau di tempat pementasan umum.. Mari kita jelang Perubahan Jakarta Baru yang lebih baik, baik buat kalangan Miskin kalangan Marginal yang sudah puluhan tahun hidup di Jakarta, bahkan lahir di jakarta namun tersisihkan... JOKOWI BASUKI, NOMOR 3, HATI NURANIÂ UNTUK HARAPAN, BUKAN DUSTA BERTOPENG AGAMA [caption id="attachment_206583" align="alignright" width="708" caption="Jokowi bersama relawan Pendukung"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H