Mohon tunggu...
Umi Lasminah
Umi Lasminah Mohon Tunggu... Penerjemah - warga Jakarta, Indonesia, Semesta. Manusia adalah paling mulia, paling sederhana sekaligus paling kompleks

just the note of personal ideas, in searching of TRUTH as woman who live in Beautiful Indonesia, the legacy of GREAT NUSWANTARA created by the Ancestor of great human

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jakarta Baru yang Manusiawi dan Beradab serta Berkebudayaan

19 September 2012   05:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:15 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13480331621854024999

Grup Teater Miss Tjitjih masih kesulitan dalam pementasan, karena dana promosi dan marketing yang tidak memadai. Para pemainnya tidak dibayar layak. Gedungnya lumayan namun nyaris buram dan muram. Sebagai grup teater kuno dan memiliki nilai sejarah tentunya akan menjadi perhatian bagi pemerintahan Jakarta Baru, mingingat Jakarta Baru oleh Jokowi menjanjikan akan mengedepankan Jakarta sebagai kota Budaya. Sepakat, setuju, kita selalu menantikan Jakarta sebagai pintu Budaya Indonesia. Di Jakarta memang ada Taman Mini yang menjadi miniatur Indonesia, segala suku di Indonesia. Namun penduduk Jakarta yang heterogen secara suku dan golongan pun belum mampu memaksmimalkan potensi budayanya, termasuk POTENSI BUDAYA ASLI JAYAKARTA/betawi. Saya cenderung tidak mau memakai kata kata betawi, karena itu kata-kata yang konotasinya bersumber dari kolonial-Belanda, Batavia. Sedangkan Jayakarta adalah bersumber dari nama seorang Pangeran Jayakarta yang berjuang mengusir penjajah Belanda dari Jayakarta. Jokowi menjanjikan akan mengedepankan budaya asli Jayakarta, akan menghidupkan sanggar kesenian di kampung2---wahh keren, moga-moga benar, saya kangen untuk bisa nonton lenong yang lucu, bermutu baik di televisi atau di tempat pementasan umum.. Mari kita jelang Perubahan Jakarta Baru yang lebih baik, baik buat kalangan Miskin kalangan Marginal yang sudah puluhan tahun hidup di Jakarta, bahkan lahir di jakarta namun tersisihkan... JOKOWI BASUKI, NOMOR 3, HATI NURANI  UNTUK HARAPAN, BUKAN DUSTA BERTOPENG AGAMA [caption id="attachment_206583" align="alignright" width="708" caption="Jokowi bersama relawan Pendukung"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun