Setiap hari kita hidup dengan cinta. Terutama CintaNya kepada kita manusia. Yang memberikan kelengkapan hidup di dunia untuk bekal keabadian (akhirat)
CintaNya, Sang Pencipta diberikan kepada manusia dengan Kemurahan seluruhnya Alam Semesta. Kelimpahan tiada batas, kenikmatan segala rupa. Semua karena Cinta dari Beliau Sang Maha Penyayang.
Adapun kita manusia hanya bisa menikmati,merasakan CintaNya tanpa bisa membalasnya. Hanya Beliau memberi tahu bagaimana agar kita bisa mengikuti Beliau sebagai Penyayang,Pecinta.
Mengapa manusia diajarkan untuk mengikutiNya,caraNya mencinta. Hal ini karena Cara Yang Kuasa mencinta itu Maha Besar,Maha Kasih meniru sedikit saja sudah bagus. Karena manusia adalah maha kecil,terutama manusia sekarang.
Meskipun manusia sangat kecil, namun ia diberi kesempatan untuk menjadi pilihan Sang Pencipta & menjalankan kehidupan alam semesta,walaupun belum bisa mengkontrol alam seperti manusia masalalu.
Manusia sekarang sudah hampir kehilangan jaitidiri sebagai mahluk pecinta yang sederhana. Mengapa. Kini manusia sudah tidak lagi hidup sederhana. Perihatin. Kesederhanaan Cinta yang ditunjukkan dalam KeMaha Agungan Sang Pemberi Cinta, pada setiap waktu dunia kini, tak dapat ditangkap manusia.
Betapa dengan CintaNya, kasih sayangNya kepada anak-anak manusia diberikanlah segala kesenangan duniawi,surga yang disajikan Alam. Dengan tanpa kerja dan upaya Segala yang disajikan Alam menghidupi dan memberi nikmat manusia.
Terlebih di Nuswantara,segala hidangan untuk kepuasan tubuh duniawi tersedia. Buah,sayur dan minuman. Tumbuhan adalah penghidup kehidupan yang hampir tak pernah mati. Darinya kesederhanaan mengabadi.
Sang Maha Pencipta menyediakan benih,bibit dari Kahyangan untuk ditanam di bumi. Manusia tinggal manfaatkan dan memakannya. Semua sudah diajari tatacaranya sejak awal dahulu.
Dengan sangat sederhana suatu yg rumit dapat dijelaskan Leluhur.Proses penciptaan, pemeliharaan dan pengrusakan.Manusia jaman sekarang tidak terlampau turut dlm penciptaan. Sehingga mereka kurang mengenal Cinta. Pemeliharaan dilakukan namun pengrusakan lebih banyak lagi.
Tindakan manusia merusak alam, adalah karena mereka tidak mengenal Cinta. Cinta hanya dikenal sebagai jargon dan komoditas industri budaya. Padahal jika manusia mengenal cinta yang sesungguhnya maka tanah dan air Alam Raya akan diperlakukan pula dengan baik dan penuh penghormatan.
Membiarkan burung dihabitatnya, dan hewan hutan bebas dihabitatnya, membiarkan tanaman tumbuh sebagaimana alamnya. Ada juga hewan yg mengabdi jd sahabat manusia,jg dgn cinta. Memuliakan tanah dan air yang menghidupi manusia secara sederhana, dengan diam ,tidak menganggu adalah curahan cinta seserhana.Pun ketika manusia membutuhkan semua u/ hidup minta ijin pada Yang Mengelola (Danghyang) mengambil secukupnya.