Mohon tunggu...
Umi Lasminah
Umi Lasminah Mohon Tunggu... Penerjemah - warga Jakarta, Indonesia, Semesta. Manusia adalah paling mulia, paling sederhana sekaligus paling kompleks

just the note of personal ideas, in searching of TRUTH as woman who live in Beautiful Indonesia, the legacy of GREAT NUSWANTARA created by the Ancestor of great human

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Seni, Sastra, dan Ilmu Sosial Tanpa Batas

30 Mei 2022   12:06 Diperbarui: 30 Mei 2022   12:16 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber twitter @HistTreasure
sumber twitter @HistTreasure
Seni dan Ilmu Sosial Tanpa BatasSaya ingat dulu dosen filsafat saat mengajar Posmodern, pernah bilang, kalau sastra atau kesenian masih bebas menembus batas ruang dan waktu, menurutnya kalau ilmu eksakta tidak. Misalnya tahun 1960an orang sudah pergi ke bulan, ilmuwan ilmu eksakta pada masa Galileo mungkin sulit menerimanya.

Ya ilmu alam pernah disebut sebagai ilmu eksakta, ilmu pasti ketika belum lahir teori kuantum ataupun relatifitas Einstein. Sementara  seni dan sastra dapat menebus ruang dan waktu, penerimaan terhadap karya sastra dan muatannya dapat diterima tanpa batas.Saya jadi teringat sewaktu tahun 2010an disuatu tempat di desa di Jawa Barat saya membaca buku Virginia Woolf Three Guienas yang memuat kutipan populer "as a woman, I have no country. As a woman I want no country. As a woman my country is the whole world.'dalam konteks perang dan perjuangan membela negara. Sebagai pacifist Virginia Woolf ditanya tentang bagaimana menghentikan perang (Three Guineas ditulis 1938 ketika tanda perang dunia ke-2 di Eropa telah dimulai dengan invasi Nazi).

Sehingga dalam konteks ketidak terbatasan pertama Virginia Woolf adalah sastrawan Inggris yang hidup 1882-1941 menulis karyanya di Inggris yang jaraknya ke lokasi tempat saya membaca buku tersebut memiliki perbedaan waktu lebih cepat 8 jam dan jarak fisik. Itu baru salah satu tulisan, karya lain seperti karya Jules Verne yang sudah menulis tentang hotel bawah laut di tahun 1870, dalam hal film Gene Roddenbery dengan film Startek tayang sebelum space mission ke bulan.

Menurut saya karya fantasi pikiran adalah endapan sadar pengalaman masalampau..suksma-sukma manusia yang berreinkarnasi dari ribuan atau mungkin jutaan tahun lalu. Adalah jembatan utama yang melekatkan sesama manusia dengan medium karya adalah Rasa Kemanusiaan dan rasa lebih kuat daripada teknologi (materi)

Contoh dalam gambar disini adalah fraktal batik Kawung dan lukisan/mosaik teras dirumah Ephesus, Dionysos dan Medusa Abad ke-3 SM di Yunani yang ada sebelum masehi....di Yunani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun