filsafat saat mengajar Posmodern, pernah bilang, kalau sastra atau kesenian masih bebas menembus batas ruang dan waktu, menurutnya kalau ilmu eksakta tidak. Misalnya tahun 1960an orang sudah pergi ke bulan, ilmuwan ilmu eksakta pada masa Galileo mungkin sulit menerimanya.
Seni dan Ilmu Sosial Tanpa BatasSaya ingat dulu dosenYa ilmu alam pernah disebut sebagai ilmu eksakta, ilmu pasti ketika belum lahir teori kuantum ataupun relatifitas Einstein. Sementara  seni dan sastra dapat menebus ruang dan waktu, penerimaan terhadap karya sastra dan muatannya dapat diterima tanpa batas.Saya jadi teringat sewaktu tahun 2010an disuatu tempat di desa di Jawa Barat saya membaca buku Virginia Woolf Three Guienas yang memuat kutipan populer "as a woman, I have no country. As a woman I want no country. As a woman my country is the whole world.'dalam konteks perang dan perjuangan membela negara. Sebagai pacifist Virginia Woolf ditanya tentang bagaimana menghentikan perang (Three Guineas ditulis 1938 ketika tanda perang dunia ke-2 di Eropa telah dimulai dengan invasi Nazi).
Sehingga dalam konteks ketidak terbatasan pertama Virginia Woolf adalah sastrawan Inggris yang hidup 1882-1941 menulis karyanya di Inggris yang jaraknya ke lokasi tempat saya membaca buku tersebut memiliki perbedaan waktu lebih cepat 8 jam dan jarak fisik. Itu baru salah satu tulisan, karya lain seperti karya Jules Verne yang sudah menulis tentang hotel bawah laut di tahun 1870, dalam hal film Gene Roddenbery dengan film Startek tayang sebelum space mission ke bulan.
Menurut saya karya fantasi pikiran adalah endapan sadar pengalaman masalampau..suksma-sukma manusia yang berreinkarnasi dari ribuan atau mungkin jutaan tahun lalu. Adalah jembatan utama yang melekatkan sesama manusia dengan medium karya adalah Rasa Kemanusiaan dan rasa lebih kuat daripada teknologi (materi)
Contoh dalam gambar disini adalah fraktal batik Kawung dan lukisan/mosaik teras dirumah Ephesus, Dionysos dan Medusa Abad ke-3 SM di Yunani yang ada sebelum masehi....di Yunani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H