Mohon tunggu...
Umi Lasminah
Umi Lasminah Mohon Tunggu... Penerjemah - warga Jakarta, Indonesia, Semesta. Manusia adalah paling mulia, paling sederhana sekaligus paling kompleks

just the note of personal ideas, in searching of TRUTH as woman who live in Beautiful Indonesia, the legacy of GREAT NUSWANTARA created by the Ancestor of great human

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konsistensi Megawati Soekarnoputri: Upacara Bersama Warga PDI Perjuangan

19 Agustus 2012   17:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:32 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila media massa cetak maupun elektronik memberitakan ketidak hadiran ibu Megawati pada Pidato Kenegaraan SBY&Upacara di Istana Negara dengan "nada" negatif. Saya menyebutnya Megawati Adalah Negarawan Yang Konsisten dan Tegas.

Bila Ibu Megawati yang sejak SBY jadi presiden tidak menghadiri Undangan Istana (17 Agustus ) dan Pidato Kenegaraan 16 Agustus menunjukkan bahwa

Ibu Megawati konsisten. Konsistensi ini berdasarkan pada pegangan proses politik yang diyakini kebenarannya. Yaitu Pemilu Pilpres 2004 yang curang (Ketua KPU dipenjara, namun Anggota KPU-Anas Urbaningrum malah jadi ketua Umum Partai Demokrat (2010), dan Pemilu 2009 yang super curang (jutaan WNI kehilangan Hak Pilih) anggota KPU-Andi Nurpati jadi pengurus Partai Demokrat.

Apa hubungannya dengan ketidakhadiran Ibu Megawati ke Istana, ada. Sampai detik ini (saya juga setuju),Pemerintahan Presiden SBY adalah hasil kecurangan/kejahatan politik tingkat tinggi. Sehingga apabila Ibu Megawati hadir dalam Undangan ke Istana Negara untuk Upacara ataupun ke DPR/MPR untuj pidato, berarti Ibu Megawati mengakui SBY sah dan tidak curang.

Sampai detik ini saya tetap mengakui adanya Kejahatan/mafia Pemilu-Pilpres, dan saya pikir Ibu Megawati pun begitu.
Adalah suatu yang Super Absurd dari Pemerintahan yang dimulai dengan cara Curang, sama halnya dengan Pemerintahan dijaman Kolonial.
Kalau benar adanya SBY dipilih rakyat buktikan? Bagaiman rakyat mengenal SBY. SBY dikenal bukan karena kedekatan pada Rakyat, tapi karena TELEVISI, karena Media Massa. Dan jikalau mengikuti cara-cara Jaman Leluhur Majapahit atau masa saat Nusantara punya Pamor Dunia (termasuk jaman Soekarno), pastinya Adu Kekuatan antara SBY vs Megawati langsung. Adu kesaktian, adu kejujuran.
Nah bagi Yang menganggap Ibu Megawati bukan Negarawan, Beliau hadir saat Obama datang, karena Obama adalah presiden dr Negara Adidaya yg kebetulan pernah tinggal di Indonesia..dan ayahnya Obama adalah pendukung/penganut Soekarnois. Bukan tanpa sebab.
Sekali lagi, kalau kita berhadapan dengan Kurawa/butho, jangan tanggung2-jangan setengah2.Kita dijajah lama karena pernah terpedaya/dikhianati bangsa sendiri. Saatnya kembali ke Ajaran Leluhur, yaitu Tegas tanpa tedeng aling-aling. Agar masa Merdeka dari Hukuman 500 tahun segera berakhir. Dan yang Pasti Ibu Megawati tiap 17 Agustus 1945 Upacara di Partai PDI perjuangan.. Nah.. Itu partai2 lain pemimpinya ikut Upacara diistana, anak buahnya para Anggota partainya (banyak partai)apakah Upacara?? Ada gak upacara di DPP partai lain slain PDI Perjuangan.
Berikut link ibu Megawati tentang Hak-nya mengibarkan Bendara 17Agustus di DPP.
http://m.kompas.com/news/read/2012/08/17/14063026/Megawati.Mengapa.Tak.Upacara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun