"Saya gak bikin film untuk anak Rohis. Saya gak bikin film untuk organisasi dakwah. Saya mau bikin film untuk anak alay," ucap Helvy Tiana Rosa (HTR) di depan ratusan peserta Jumpa Penulis yang diselenggarakan oleh FLP Wilayah Sumsel, Minggu (22/11) di Garudamas Hotel.
Film yang dimaksud HTR adalah film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP). Sebuah film diangkat dari novel karyanya dengan judul yang sama. Sebenarnya KMGP ditulis HTR sejak tahun 1992, dan perjalannya untuk menjadi film dimulai tahun 2004. KMGP akan menjadi film layar lebar terpanjang pertama yang diproduksi dengan sistem crowdfunding (patungan bikin film). "Cara ini kita pilih untuk mempertahankan ruh asli kisah KMGP," tutur anggota Majelis Sastra Asia Tenggara tersebut.
Dan sebagai bentuk dukungan nyata atas film KMGP, panitia menyiapkan kotak donasi yang diedarkan saat acara. Sebelumnya juga ada penjualan buku KMGP yang 10% keuntungan juga didonasikan bagi film KMGP.Â
Jumpa penulis ini diselenggarakan dalam rangka Milad 15 tahun dan Muswil ke-IV FLP Wilayah Sumsel yang berdiri sejak tahun 2000.
Antusias luar biasa dari para peserta yang berasal dari berbagai usia dan kalangan. Terlihat yang hadir mulai dari anak SD, remaja, mahasiswa, para guru hingga orang tua memenuhi ruangan. Hal yang juga menjadikan suasana jumpa penulis HTR kian hangat dengan games acting peserta memerankan tokoh-tokoh dalam film KMGP.Â
"Mas Gagah itu gak pernah menyalahkan adiknya," komentar HTR saat acting salah satu peserta dan disambut gelak tawa peserta lain.Â
Berbagai hiburan juga ditampilkan, ada musikalisasi puisi, Gong SAPA, serta nasyid Nahwan.Â
Usai pernyataan dukungan atas film KMGP, ada kesepakatan untuk siap mengadakan nobar saat film dirilis Januari 2016 mendatang. "Kita berharap lebih banyak lagi film Indonesia berkualitas yang menginspirasi generasi muda. Makanya dari FLP Sumsel mengajak dan berusaha memfasilitasi masyarakat untuk nobar film KMGP," ujar Nani Syahriani, S.Si selaku penasehat FLP Sumsel.
Acara sekitar 3 jam itu ditutup dengan sesi foto bersama HTR serta tak lupa minta tanda tangan Sang Lokomotif Sastra Islami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H