Bunda tahukah kamu apa kenakalan anak itu? Kenakalan atau juvenile delinquency merupakan tingkah laku yang berdampak merugikan diri sendiri seperti membolos, orang tua yang melantarkan, kesulitan diri, permasalahan rumah, situasi rumah, tindakan kriminal dan lain-lain. Salah satu dampak perubahan paling cepat yaitu perubahan sosial modernisasi, industrialisasi, serta kemajuan teknologi. Menurut Zastrow kenakalan pada remaja salah satunya dapat berdampak serius seperti kasus pembunuhan, perkelahian, pemerkosaan, dan lain-lain.Â
Kehadiran anak dalam keluarga membutuhkan perlindungan dan pendampingan dengan mendapatkan kesejahteraan yang layak. Pendampingan orang dewasa diperlukan agar anak mengetahui dan belajar perbuatan atau tindakan yang benar dan salah. Secara keseluruhan semua tingkah laku yang menyimpang dari ketentuan masyarakat baik norma agama, etika, perilaku, peraturan keluarga, dan lain-lain merupakan penyimpangan terhadap norma atau lingkungan. Contohnhya saat masa remaja identic dengan lingkungan sosial dan dituntut untuk menyesuaikan diri, remaja yaitu proses peralihan dari usia anak-anak.Â
Ketergantungan dan tanggung jawab merupakan bagian dari remaja usia remaja untuk jenjang lebih dewasa, diusia ini memikul tanggung jawab yang mulai besar, usia penuh persiapan ini keadaan emosi, kebimbangan, dan pegangan hidup merupakan senjata untuk diri sendiri.
Kenakalan pada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor dari dalam diri anak maupun di luar diri anak. Menurut jurnal ilmiah yang saya kutip di tulis oleh (Senandi & Reumi, 2019) bahwa faktor kenakalan dibagi menjadi beberapa faktor meliputi :
FAKTOR DALAM DIRI SENDIRIÂ
Faktor Predisposing
Adalah faktor yang memberi kecenderungan tertentu terhadap perulaku anak. Faktor ini dibawa sejak lahir yang mana kecenderungan perilaku nakal anak merupakan bawaan dari kelainan otak.
Lemahnya pertahanan diri
Adalah faktor dalam diri yang mengatur dan mengontrol pertahanan diri trhadap pengaruh negatif dari lingkungan. Anak yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima maka akan terbawa perilaku ‘nakal’. Begitupun dengan mereka yang sudah mengetahui bahwa perilaku itu ‘nakal’ tetapi tidak bisa mengontrol diri untuk tidak berperilaku tersebut.
Kurangnya kemampuan penyesuaian diri
Ketidakmampuan anak dalam menyesuaikan di lingkungan sosial dengan mempunyai teman bergaul yang dapat membantu pembentukan perilaku positif.
Kurangnya dasar keimanan dalam anak
Keluarga dan sekolah harus memberikan pendidikan secara baik dan sesuai dengan kondisi usia anak.
FAKTOR LINGKUNGAN KELUARGAÂ
Kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua kepada anak. Keluargaadalah sebuah pendidikan permulaan yang membentuk pribadi bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Kurangnya perhatian yang didapatkan anak merupakan tuntutan orang tua, kesibukan ayah dan ibunya memicu permasalahan serta konflik sehingga melupakan anak yang masih membutuhkan perhatian.
Hubungan antara orang tua dengan anak, dan anggota keluarga dengan yang lain perlu menanamkan sikap disiplin dan tanggung jawab. Bagi anggota keluarga yang terlampau banyak terkadang sukar dalam mengawasi perilaku anak. Sedangkan dengan keluarga kecil yang sedikit anggota sangat mudah dilaksanakan pengawasan dan penanaman disiplin pada anak.
Kurangnya pendidikan dan agama yang diperoleh anak dari orang tua. Jikatugas orang tua sebagai pendidik kurang seimbang maka kebutuhan anak tidak terpenuhi dan menyebabkan anak bisa menempuh jalan yang tidak dikontrol oleh orang tua. Sebagian orang tua yang beranggapan bahwa pendidikan anak hanya disekolah saja, maka akan terjadi kebingungan pada anak. Terutama dalam penanaman pendidikan agama pada anak akan mempengaruhi sikap dan tindakannya. Anak yang dibekali dengan agama akan menjadi dasar yang kuat dalam mengontrol dirinya sendiri ketika berada di lingkungan serta perkembangan moral anak dalam kehhidupan kesehariannya mengatahui mana yang baik dan buruk. Sebaliknya dengan anak yang tidak memperoleh pendidikan agama dari orang tua maka akan goyah dan tidak terkontrol pertahanan dirinya, tidak mengetahui mana yang baik dan buruk.
Kurangnya tauladan dari orang tua. Ketauladaanyang diberikan bisa dalam bentuk tingkah laku ayah-ibu, kakak kakak kepada adik ataupun anggota keluarga lain. Sikap orang tua yang kurang baik membuat moral anak merosot.Â
FAKTOR LINGKUNGAN SEKOLAHÂ
Sekolah merupakan lingkungan belajar anak secara formal demi memenuhi perkembangan dan pertumbuhan anak. kebanyakan guru hanya memberikan teori daripada praktek kepada anak. Dan pengaruh dengan teman bergaul tidak selalu membawa kebaikan untuk anak.
FAKTOR LINGKUNGAN MASYARAKATÂ
Di lingkungan, anak dihadapkan dengan berbagai bentuk kehidupan masyarakat yang berbeda beda, apalagi dengan perkembangan moral dan teknologi berkembang dengan pesat membawa perubahan dilingkungan. Akibat perbuatan sosial dalam masyarakat membuat lemahnya norma norma dan nilai nilai yang ada. Sehingga anak atau remaja terpengaruh dengan masalah yang ada di masyarakat.
Bunda jangan khawatir... Bunda bisa mencegah atau menanggulangi kenalan pada anak dengan cara seperti berikut:
Memberikan pengertian
Memberikan pengertian pada anak bahwa sikap nakal merupaka perbuatan tidak baik, jika mereka membantah katakan kepada anak bahwa kita megerti perasaannya dan ingin membantunya keluar dari kemarahan yang dia rasakan. Contoh cara meredakan amarah anak adalah meminta mereka untuk bernapas dalam-dalam sebanyak sepuluh kali atau menuliskan amarah mereka di kertas.
Tidak mengekang tapi memberikan batasan
Biarkan mereka membuat pilihan sesuai usianya, misal memberikan waktu santai ditengah kegiatan hariannya, namun anak juga harus tahu batasan yang harus dipatuhi. Hal ini untuk menghindarkan mereka semakin bebas bahkan memanipulasi orangtua untuk mendapatkan kebebasan. Usahakan konsisten pada peraturan yang kita terapkan.
Tunjukkan kasih sayang sekaligus tegas
Sebagai orang tua memang wajib menunjukkan asih sayang kepada anak, akan tetapi sebagai orang tua juga bersikap tegas. Jika kita menolak keinginan anak, mereka harus mengatasi kekecewaannya. Caranya dengan memberitahu anak untuk tidak meminta hal tersebut lagi atau memili hal lain.
Mencari permasalahan yang mungkin dialami anak
Sebagai orang tua harus aktif dalam mencaritahu permasalahan anak, berdiskusi dengan guru di sekolah bila diperlukan. Anak membutuhkan perhatian serta pertolongan dari orang tua.
Menjadi panutan yang baik
Anak merupakan seorang peniru. Jika orang tua menginginkan anaknya berperilaku baik, maka orang tua juga harus memiliki perilaku baik. Coba contohkan berbgai hal-hal positif kepada anak supaya bisa ditiru.
Memuji saat anak berperilaku baik
Jika anak melakukan hal-hal positif berikan mereka pujian sebagai reward, dengan ini anak akan semakin semangat untuk meninggalkan kebiasaan buruknya.