Penulis:umi kalsum
Kelas  :A
Matkul:Penginderaan jauh
Dosen :Rosalina kumalawati,S.Si,M.Si
Prodi Geografi,Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik,Universitas Lambung Mangkurat
Tantangan Pemanfaatan Lahan Basah di Wilayah Barito Kuala
Berdasarkan hasil pencarian, berikut beberapa tantangan dalam pemanfaatan lahan basah di wilayah Barito Kuala:
1. Rendahnya Tingkat Optimalisasi:
Hanya sebagian kecil lahan basah di Barito Kuala yang dimanfaatkan secara optimal.
Banyak lahan basah yang masih belum termanfaatkan dan terbengkalai.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya pengetahuan tentang potensi lahan basah, kurangnya akses terhadap teknologi dan modal, serta kurangnya dukungan dari pemerintah.
2. Kerusakan Ekosistem:
Pemanfaatan lahan basah yang tidak terkendali dapat merusak ekosistem, seperti degradasi lahan, pencemaran air, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Peningkatan aktivitas pertanian, pertambangan, dan pembangunan infrastruktur dapat mengancam kelestarian lahan basah.
3. Keterbatasan Infrastruktur:
Kurangnya infrastruktur yang memadai untuk mendukung pemanfaatan lahan basah, seperti jalan, irigasi, dan sistem drainase.
Hal ini dapat menghambat aksesibilitas dan efisiensi dalam pemanfaatan lahan basah.
4. Kurangnya Pengetahuan dan Keterampilan:
Masyarakat dan pelaku usaha di Barito Kuala masih kurang memahami potensi dan cara memanfaatkan lahan basah secara optimal.
Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan lahan basah dapat menyebabkan pemanfaatan yang tidak berkelanjutan.
5. Kurangnya Dukungan Pemerintah:
Kurangnya dukungan dari pemerintah dalam bentuk kebijakan, program, dan pendanaan untuk mendukung pemanfaatan lahan basah secara berkelanjutan.
Hal ini dapat menghambat pengembangan dan implementasi strategi pemanfaatan lahan basah yang efektif.