Mohon tunggu...
umi Kalsim
umi Kalsim Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Gunakan argumentasi dengan baik dan benar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nuzulul Qur'an

26 November 2023   21:44 Diperbarui: 26 November 2023   22:09 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nuzulul Qur'an

A.Pengertian Nuzulul Qur'an

Kalimat Nuzulul Qur'an adalah bentuk idhofah dalam bahasa Arab dengan dua asal kata yaitu nuzul dan Qur'an yang secara harfiah diartikan sebagai turunnya Al-Qur'an. Namun, makna tersebut tidaklah jelas untuk dipahami karena kata "turun" menjelaskan sesuatu yang berpindah dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah, maka pengertian ini memiliki makna majazi. Adapun, pengertian Nuzulul Qur'an yang dimaksud adalah penyampaian wahyu kepada Nabi Muhammad SAW dari alam ghaib melalui pelantara malaikat Jibril

B.Perbedaan antara Nuzul, Tanzil, dan Inzal

Kata nuzul diambil dari akar kata nazala yang bermakna turun. Seorang pakar bahasa, Al-Damaghani Husein bin Ali menyatakan bahwa kata nazala memiliki banyak makna, namun yang diambil dari Al-Qur'an memiliki 9 makna Makna perkataan seperti dalam surat Al-An'am 93 Makna ciptaan seperti dalam surat Al-Hadid: 25. Makna menurunkan hujan seperti dalam surat an-Nahl 10 Makna penjelasan seperti dalam surat Al-Isra': 106 Makna menepatkan seperti dalam surat Al-Mu'minun: 29 Makna pahala seperti dalam surat Ash-Shaffat: 62 Makria mengutus seperti dalam surat Al Mu'minun 24

* Makna melapangkan seperti dalam surat Asy-Syuura: 27 Makria mengajarkan seperti dalam surat Asy-Syuara 193 Istilah tanzil dan inzal adalah istilah umum dalam menggambarkan proses turunnya wahyu berupa Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad. Kata inzal dimaknai sebagai proses turunnya Al-Qur'an secara keseluruhan pada Lailatul Qadr dari Lauhil Mahfudh ke Baitul Izzah, sedangkan tanzil adalah turunnya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad secara bertahap atau berangsur-angsur. Sebagian pakar tafsir pun berpendapat demikian, inzal menunjukkan pewahyuan dalam satu tahap atau serentak. Tanzil menunjukkan peristiwa pewahyuan secara bertahap

C.Prosedur Turunnya Al-Qur'an

Tahap Pertama Pada tahap ini, Allah menurunkan Al-Qur'an ke lauhil mahfudh. Sesuai dengan firman Allah: "Bahkan yang didustakan oleh mereka itu ialah Al-Qur'an yang mulia, yang ada di lauhil mahfudh." (QS Al-Buruj: 22-23). Ada beberapa pendapat tentang lauhil mahfudh ini. Secara umum, lauhil mahfudh diartikan sebagai tempat yang berkaitan dengan qadha dan qadar Allah segala isinya. Sebagian ulama berpendapat bahwa wujud Al-Qur'an Pada lauhil mahfudh adalah hafalan malaikat yang berupa makna bukan lafadz. Tahap Kedua Pada tahap ini, Al-Qur'an diturunkan dari lauhil mahfudh ke baitul Izzah dengan sekaligus. Menurut pendapat yang paling dapat dipercaya, baitul izzah memiliki arti langit paling bawah atau langit dunia Tahap Ketiga Hari, yang terjadi di Makkah selama 12 tahun 5 bulan 13 hari, dan di Madinah selama 9 tahun 9 bulan 9 hari. Ayat-

* Tahapan yang terakhir ini adalah tahapan dimana Al-Qur'an diturunkan langsung kepada Nabi Muhammad melalui pelantara Jibril. Pewahyuan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad berlangsung selama 22 tahun 2 bulan 22 Ayat yang turun pada tahap ini menyesu aikan dengan kebutuhan. Namun, ada pule surat dan ayat yang diturunkan tanpa melalui latar belakang Pertanyaan atau kejadian tertentu.

D. Penurunan Al-Qur'an secara Berangsur-angsur

Sebagian ulama berpendapat bahwa Al-Qur'an turun dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari, sedangkan ulama Lain berpendapat bahwa Al-Qur'an diturunkan dalam tempo waktu 23 tahun. Yang dibagi menjadi periode Makkah selama 13 tahun dan periode Madinah selama 10 tahun. Perihal ayat Al-Qur'an yang turun secara bertahap atau berangsur ini dapat ditemukan penjelasannya dalam beberapa ayat di dalam Al-Qur'an. Salah satunya adalah surah Al-Isra: 170 "Dan Al-Qur'an itu telah karni tururikan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian deni bagian." Ayat di atas menjelaskan bahwa Al-Qur'an diturunkan secara berangsur dengan maksud agar Nabi Muhammad Menyampaikan wahyu kepada manusia dengan perlahan dan teliti. Selain itu, Al-Qur'an turun secara bagian demi bagian Sesuai dengan peristiwa yang terjadi kepada Nabi Muhammad dan umat pada zamannya. Di dalam Al-Qur'an, penurunan wahyu kerap kali menggunakan kata tanzil dan bukan inzal, seperti pada surah Al- Syu'ara: 192 Ahli bahasa Arab membedakan makna fanzil dan inzal meski keduanya berasal dari akar kata yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun