Mohon tunggu...
Umi Hanik
Umi Hanik Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

IAIN JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa Itu Filsafat Pendidikan Progresifisme dan Siapa Saja Tokoh Pelopornya

6 Mei 2020   21:53 Diperbarui: 6 Mei 2020   21:49 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Baik disini saya akan memaparan materi tentang filsafat pendidikan progresifisme dan siapa saja tokoh pelopor filsafat pendidikan progresifisme. Yang pertama saya akan menjelaskan filsafat pendidikan progresifisme dan yang kedua saya akan menjelaskan tokoh pelopor filsafat pendidikan progresifisme.
A. Pengertian filsafat pendidikan progresifisme.
Progresifisme sendiri artinya sebuah kemajuan, yang secara harfiah progresifisme sendiri diartiakan sebagai aliran yang menginginkan sebuah kemajuan yang cepat. Progresifisme sendiri merupakan aliran filsafat pendidikan moderen yang mengedepankan kemajuan dan memberikan perubahan yang baik kedepannya. Jadi dalam filsafat pendidikan progresifisme pendidikan itu tidak hanya memberikan pengetahuan saja, akan tetapi juga harus memberikan latihan berfikir secara sistematis dan juga menyeluruh dengan bantuan guru yang menjadi pembimbing untuk mendapatkan pengetahuan baru sekaligus memberikan pengertian dari pengalaman yang telah dialami dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam aliran filsafat pendidikan progresifisme belajar itu berasal dari peserta didik yaitu manusia yang memiliki potensi dan kemampuan untuk berkembang dengan cara yang berbeda-beda. Jadi dalam hal belajar yang paling berperan banyak adalah peserta didik dan harus berperan aktif dalam belajar. Guru maupun mata pelajaran merupakan pembantu peserta didik untuk menunjang kesuksesan dalam hal belajar. Maka dari itu filsafat pendidikan progresifisme mengemukakan beberapa hal yang perlu diperhatikan:
 Memberikan peserta didik belajar untuk perorangan.
Memberikan kesempatan belajar melalui pengalaman.
Memberikan motifasi bukan perintah.
Mengikut sertakan peserta didik pada setiap kegiatan yang berdampak positif.
B. Tokoh Pelopor Filsafat Pendidikan Progresifisme
Tokoh pelopor filsafat pendidikan progresifisme yaitu sebagai berikut:
 1. William James
Beliau adalah seorang filosof yang sangat terkenal berasal dari Amerikan, selain itu beliau juga seorang psikologis. Beliu seorang dosen juga dikenal sebagai pendiri Prakmatisme sebagai penulis yang brilian dan juga pencerahan filsafat. Beliu memberikan penegasan tentang  fungsi otak dan juga fikiran adalah sesuatu yang dipelajari sebagai mata pelajaran pokok dari pelajaran ilmu pengetahuan alam.
 Yang membuat beliau dikenal sebagai seorang ahli filsafat pragmatisme dan ahli filsafat empirisme radikal adalah karena beliau pernah membuat karangan sebuah buku yang berjudul Prnciple of Psychology yang diterbitkan pada tahun 1890 isinya membahas dan mengembangkan sebuah ide yang dengan cepat menjadi buku klasik dalam materi bidang tersebut.
2. John Dewey
Beliau adalah seorang filosof yang lahir di Amerika pada tahun 1859. Ungkapan beliu tentang sekolah adalah sebuah lingkungan masyarakat yang kecil dan yang serupa denganya. Beliau mengungkapkan bahwasannya pendidikan progresifisme adalah pendidikan menghendaki sebuah filsafat pendidikan yang berdasarkan filsafat yang berasal dari pengalaman.
Pengalaman ini kemudian menjadi satu rangkaian yang di dalamnya mengandung dua aspek yang sangat penting dalam kehidupan, yang pertama yaitu hubungan lanjutan antara individu dengan masyarakat, yang kedua yaitu hubungan fikiran dengan benda.
3. Hans Vaihinger
Beliau adalah seorang filosof yang lahir di Jerman pada tahun 1852 dan meninggal dunia pada tahun 1933. Beliau mengungkapkan tentang kata "tahu" yang mengandung arti praktis. Maksudnya yaitu sebuah penyesuaian dengan suatu objek tidak mungkin untuk dibuktikan, yang digunakan untuk berfikir adalah guna untuk mempengaruhi suatu kejadian di dunia yang dalam bahasa Yunani disebut pragma. Jadi pengertian hanya sebuat buatan yang bisa dianggap benar jika berguna untuk menguasai dunia.
Sekian terimakasih semoga bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun