Mohon tunggu...
Umi Habibah
Umi Habibah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru BK SMA Al-Hasra Depok.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membantu Remaja Memahami Diri Lewat Jendela

27 September 2024   13:45 Diperbarui: 27 September 2024   13:51 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Remaja merupakan masa transisi dari peran seseorang menjadi anak-anak menuju peran sebagai orang yang lebih dewasa. Masa remaja merupakan fase seseorang semakin mengeksplor diri dan lingkungannya secara lebih luas dan mendalam. Salah satu karakteristik remaja adalah dorongan untuk mencari jati diri melalui pengalaman-pengalamannya bersama lingkungan sosial. Seringkali remaja kehilangan identitas akibat tidak mampu menemukan jati dirinya. Maka, penentuan jadi diri inilah yang akan memungkinkan mendukung atau menghambat remaja dalam menemukan aktualisasi diri.

Mengapa penting remaja memahami dirinya?

Sejatinya, remaja sedang berproses menuju perkembangan optimal dirinya sebelum akhirnya secara mandiri dapat mengambil keputusan untuk keberlanjutan kehidupan masa depannya. Oleh karena itu, memahami diri sejak remaja justru akan sangat membantu mereka menemukan jati diri dengan versi terbaik di usianya. Lingkungan akan sangat memberikan dampak kecil maupun besar, tergantung dari cara remaja meresponnya. Salah satu lingkungan yang erat kaitannya dengan remaja adalah keluarga dan sekolah. Kedua hal tersebutlah yang akan sangat menentukan seberapa jauh remaja mampu mengeksplor diri dan lingkungan sosialnya yang mana tentu akan memberi dampak secara langsung maupun tidak terhadap pemahaman dirinya.

Sekolah dapat menjadi salah satu fasilitas yang mana ada peran pendidik sebagai fasilitator, mendorong remaja untuk lebih mengenali diri dan karakteristiknya. Guru yang memiliki interaksi erat dengan peserta didik usia remaja di sekolah, dapat menjadi penuntun mereka semakin menyelami karakteristik dan kondisi latar belakangnya yang unik. Berperan sebagai guru, saya pun turut mengambil kesempatan untuk mendampingi peserta didik menemukenali dirinya lebih jauh melalui pemberian kegiatan di kelas. Pada konteks ini, saya memberikan bimbingan kepada peserta didik untuk lebih memahami dirinya sendiri melalui "Jendela Diri" yang dimodifikasi berdasar pada teori Johari Window.

Teori ini mengajari kita untuk memahami diri sendiri tidak hanya dari perspektif pribadi namun juga melibatkan pandangan orang lain. Teori psikologi ini menyebutkan bahwa dalam diri seseorang terdapat 4 bagian yang disebut dengan panel jendela atau kuadran, setiap kuadran menggambarkan informasi mengenai perasaan, perilaku, pandangan, intensi, dan motivasi mengenai diri seseorang (Chandge, 2018). Melalui ke-empat kuadran ini kita dapat mengetahui bagian lain dari diri kita (Garagna, 2003). 

1) Area Terbuka (Open Area)

Di sini informasi tentang sikap, perilaku, emosi, perasaan, keterampilan, dan pandangannya akan diketahui oleh seseorang individu maupun oleh orang lain. Ini terutama merupakan area di mana semua komunikasi terjadi dan semakin besar areanya, maka semakin efektif dan dinamis hubungan tersebut. Permintaan umpan balik adalah proses yang terjadi dengan memahami dan mendengarkan masukan dari orang lain.

2) Titik Buta (Blind Spot)

Informasi tentang diri seseorang individu yang diketahui orang lain dalam suatu kelompok tetapi individu itu sendiri tidak menyadarinya. Orang lain mungkin menafsirkan dirinya berbeda dari yang diharapkannya. 

3) Area Tersembunyi (Hidden Area)

Area atau fasad tersembunyi – Informasi yang hanya individu tersebut ketahui tetapi tidak diketahui orang lain. Ini bisa berupa informasi pribadi apa pun yang seseorang rasa enggan untuk diungkapkan. Hal ini mencakup perasaan, pengalaman masa lalu, ketakutan, rahasia, dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun