Mohon tunggu...
Umi Habibah
Umi Habibah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru BK SMA Al-Hasra Depok.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perantara Ilmu

5 Juni 2024   10:00 Diperbarui: 5 Juni 2024   10:16 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Jika kita membahas profesi guru, tentu salah satu hal yang melekat dengan perannya adalah adanya sebuah ilmu. Guru menyampaikan ilmu tertentu yang memang menjadi bidang profesionalnya dimana hal tersebut diperoleh melalui perjuangan pendidikan yang ditempuhnya. 

Ilmu yang dimiliki guru tersebut merupakan sekumpulan pengetahuan yang telah teruji, sifanya objektif, dan berdasar. Idealnya, seorang guru dijuluki sebagai "Perantara Ilmu" memang tujuannya untuk menyampaikan bidang ilmu yang menjadi keahliannya dalam rangka pembentukan perkembangan peserta didik.

Akan tetapi, apakah peran guru hanya sebatas itu? Apakah keberhasilan guru dinilai semata-mata dari ketuntasannya menyampaikan ilmu? Jawabannya tentu tidak demikian. Apabila kita menilik peran guru dari perspektif lain yang lebih luas, tentu beragam pandangan mengenai peran utama seorang guru bisa kita pahami lebih jauh lagi. Kali ini, pemahaman peran seorang guru dapat kita lihat melalui perspektif agama Islam. 

Sejatinya, makna guru bukanlah sebatas perantara ilmu di lingkungan sekolah formal saja melainkan terdapat makna yang lebih dalam dari peran seorang guru. Islam memandang guru merupakan profesi mulia sebagai "Perantara Ilmu" yang bermakna sebagai perantara manusia lain untuk mendapatkan, memperoleh, serta menuntun menuju kebaikan dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.

Guru memiliki peran ganda dalam kehidupannya, yaitu memberikan ilmu sekaligus terus meningkatkan pemahamannya atas ilmu yang dimiliki. Pentingnya peran seorang guru dalam Islam pun telah ditegaskan Allah dalam firmannya, bahkan Rasulullah pun mengajak umatnya untuk senantiasa menghargai dan menghormati keberadaan guru dimanapun, kapanpun, dan siapapun itu. 

Mulai dari guru les, guru mengaji, bahkan guru yang menjadi pilihan profesi kita saat ini di jenjang pendidikan formal. Guru sebagai pencari ilmu, seperti ungkapan seorang tokoh pendidikan bahwa guru yang baik adalah guru yang terus belajar, banyak bertanya, banyak mencoba, dan banyak berkarya. 

Hal tersebut mengartikan bahwa menjadi seorang guru akan terus menimba ilmu sepanjang perjalanan hidupnya. Di sisi lain, guru sebagai pemberi ilmu mengarahkan bahwa ilmu yang dimiliki merupakan sebuah amanah dan wajib kita sampaikan kembali kepada orang lain sesuai dengan kebutuhannya. 

Hasil dari pemberian ilmu tersebut tentunya akan mengarah pada satu muara yaitu terbentuknya perkembangan individu yang berakhlak, mandiri, dan penuh kesadaran sebagai manusia.

Jadi, peran kita sebagai guru bukan sebatas sebagai "tukang ngajar" yang hanya menyelesaikan pekerjaan fisik semata. Profesi kita berkaitan dengan peserta didik yang mana mereka memiliki fisik dan jiwa. Peran ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Kita sebagai guru terikat dalam bertanggung jawab memperbaiki jiwa dari beragam karakteristik peserta didik yang sedang dan akan dijumpai nantinya. 

Maka, salah satu faktor terpenting untuk mencapai keberhasilan sebagai perantara ilmu adalah menyadari kondisi jiwa sendiri termasuk pola pikir dan tindakan kita sebagai seorang guru. Hal itulah yang akan menentukan sejauh mana peran kita sebagai perantara ilmu dapat dijalankan dengan penuh kesungguhan.

Mungkin sebagian dari kita berpikir bahwa menjadi guru adalah pilihan kita atau hanya sebagai pelarian bahkan sekedar untuk "mencari aman". Semestinya, sebagai seorang muslim yang yakin terhadap ketetapan dan ridho Allah tentu kita akan melihatnya sebagai sebuah amanah yang memang Allah pilihkan bagi diri kita. Oleh karena itu, menjalani profesi guru tidak terbatas pada keleluasaannya terhadap sebuah ilmu, tetapi juga memiliki titik kesadaran atas peran jiwanya sebagai seorang guru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun