Mohon tunggu...
Umi AmandaSaragih
Umi AmandaSaragih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang selalu berusaha untuk belajar hal baru, saya suka nyanyi dan nonton.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nyaman Bekerja! Mahasiswa Undip Merancang Tata Letak Fasilitas Balai Desa Galeh Lebih Nyaman!

13 Agustus 2023   14:02 Diperbarui: 13 Agustus 2023   14:19 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa galeh, tangen, Sragen (29/07/2023). Balai Desa merupakan bangunan milik desa tempat warga berkumpul saat mengadakan pertemuan, rapat, maupun musyawarah. Segala kepentingan Desa diselenggarakan di Desa untuk mendukung kegiatan-kegiatan warga Desa. Secara umum ada dua bangunan yaitu bangunan balai (bale) dan kantor. Balai desa digunakan untuk rapat dan pertemuan penting seperti seminar dan sosialisasi, sementara kantor berupa ruangan digunakan oleh Perangkat Kepala Desa untuk bekerja seperti bagian administrasi, bagian BUMDes, bagian pelayanan masyarakat, bagian kesehatan, dan ruangan-ruangan lain yang memiliki fungsi masing-masing. Oleh karena banyaknya kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa, perlu dilakukan penataan yang baik bagi ruangan dan fasilitas-fasilitas yang ada di Balai Desa dengan tujuan agar Balai Desa menjadi tempat yang aman, nyaman, rapi untuk bekerja. Karena ruangan yang nyaman merupakan salah satu kunci bagi pekerja dan orang-orang yang terlibat dapat memberikan performa yang lebih baik ketika beraktivitas dibanding dengan ruangan yang kurang rapi dan tidak tertata.

 

Balai Desa Galeh yang memiliki fasilitas banyak dan lengkap sangat cocok diterapkan dengan konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas Balai Desa. Dengan Perancangan ini maka akan terdapat tatanan kursi, meja, lemari, dan benda lainnya yang lebih tepat lokasi dan tepat jumlah. Mahasiswa KKN Undip, Umi Amanda Saragih mengajak teman-teman KKN lainnya bersama dengan Perangkat Desa Galeh melakukan bersih-bersih kantor dan perpustakaan. Hal ini dilakukan bersama agar masing-masing orang dimana pun berada harus peka terhadap kebersihan dan kerapian ruangan yang ditempati. Mahasiswa bersama dengan Perangkat Desa memulai kegiatan dengan merapikan barang-barang yang masih berguna dan menempatkan di tempat yang aman contohnya di lemari. Selanjutnya menyingkirkan barang yang tidak berguna atau sudah tidak digunakan atau masih berfungsi tapi tidak dibutuhkan dalam ruangan tersebut. Maka barang-barang teresbut dipisahkan dan ditempatkan digudang. Selanjutnya menyusun barang-barang yang masih bisa digunakan disesuaikan dengan kebutuhan orang yang bekerja di dalamnya. Sebagai contoh kursi dan meja disesuaikan dengan jumlah orang yang bekerja didalamnya. Perubahan yang lain adalah memindahkan etalase yang tidak digunakan ke luar untuk menjadi tempat barang lain seperti pengarsipan dokumen, dengan memaksimalkan penggunaan lemari yang sebelumnya masih belum banyak isinya. Hal-hal tersebut menjadikan ruangan PADMA di Balai Desa Galeh jauh lebih resik dan terlihat lebih luas menjadi tempat untuk bekerja.

Kegiatan Perancangan Tata Letak Fasilitas ini mendapat dukungan dari Bapak Kepala Desa Bapak Triyono S.H. dan juga perangkat desa lainnya dan juga bersemangat untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan enak ditempati. Harapan kedepannya Balai Desa Galeh tetap menjadi tempat ternyaman bagi orang-orang yang bekerja didalamnya, dimana untuk mewujudkannya haruslah dilakukan bersama-sama dengan kesadaran masing-masing menerapkan prinsip-prinsip 5S tadi. 5S yang dimaksud adalah salah satu budaya Jepang yang sangat banyak diterapkan yaitu Seiri atau Pemilahan supaya barang tidak tercampur-campur, Seiton atau Penataan dengan memberikan identitas pada barang dalam ruangan , Seiso atau pembersihan dengan membuat jadwal kebersihan sehari-hari, Seiketsu atau pembiasaan artinya konsisten dalam melakukan perawatan, dan Shitsuke atau Pendisiplinan yang artinya adanya standardisasi dan keberlanjutan. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia konsep 5S ini sama artinya dengan ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin dimana Konsep 5S ini menjadi metode bagi perusahaan untuk menata dan memelihara wilayah kerja dengan lebih intensif dalam rangka memelihara lokasi dan tempat kerja, meningkatkan kenyamanan, ketertiban, efisiensi, dan disiplin ketika berada atau bekerja di ruangan kerja. Konsep 5S di balai Desa sangat berkaitan erat dengan merancang Tata Letak Fasilitas dengan memahami beberapa hal yaitu: mengubah moral kerja, mengutamakan keselamatan dalam bekerja, karyawan diharapkan bekerja dengan efisien, 

Penulis: Umi Amanda Saragih - Undip 2020

Email: Umi822srgh@gmail.com

Lokasi: Sragen,Tangen,Galeh

KKN TIM II UNDIP 2022/2023

Dosen Pembimbing: Jazimatul Husna S.IP, M.IP dan Dr. Tuswan, S.T.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun