Pada suatu pagi, tepat di Hari Guru, Pak Arman memasuki ruang kuliah seperti biasa. Namun, ia terkejut melihat ruangan itu penuh dengan mahasiswa, alumni, dan dosen lain. Di dinding terpampang tulisan besar: "Terima Kasih, Pak Arman."
Seorang alumni maju ke depan, membawa sebuah kotak kecil. "Pak, ini adalah penghargaan kecil dari kami. Tidak ada yang bisa menggantikan jasa Bapak, tetapi kami ingin Bapak tahu bahwa kami semua menghargai setiap perjuangan yang Bapak lakukan."
Pak Arman membuka kotak itu. Isinya adalah sebuah plakat bertuliskan: "Untuk Pak Arman, yang menginspirasi ribuan mimpi."
Ia tidak mampu berkata-kata. Air matanya mengalir deras. Di hadapan semua orang, ia merasa perjuangannya selama ini tidak sia-sia.
"Saya hanya seorang guru biasa," katanya dengan suara bergetar. "Tapi, kalau apa yang saya lakukan bisa membantu kalian mencapai mimpi kalian, itu adalah kebahagiaan terbesar saya."
Sorak sorai dan tepuk tangan menggema di seluruh ruangan. Pada hari itu, semua orang di Akademi Pelita Bangsa menyadari satu hal: pendidikan bukan hanya tentang ilmu, tetapi juga tentang cinta, dedikasi, dan keberanian untuk terus berjuang, seperti yang telah ditunjukkan oleh Pak Arman.
Cerpen ini untuk mengenang semua guru dan dosen yang telah menjadi cahaya dalam hidup kita. Selamat Hari Guru. Terima kasih atas semua perjuangan dan cinta yang telah kalian berikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H