Mohon tunggu...
Umi Alfiatul Arfik
Umi Alfiatul Arfik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Kediri

Mahasiswa aktif dengan program studi ekonomi syariah semester 3

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mahasiswa Lepas dari Beban Keuangan

18 Agustus 2024   04:01 Diperbarui: 18 Agustus 2024   04:07 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

PENDAHULUAN

Kecerdasan finansial menjadi salah satu aspek penting dalam kehidupan saat ini. Kecerdasan finansial sendiri merupakan kecerdasan dalam mengelola aset pribadi, dimana individu harus memiliki suatu pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola sumber keuangan pribadinya secara efektif. Hal ini ditujukan kepada siapa saja yang bisa menerapkannya, khususnya bagi seorang mahasiswa. Mahasiswa dinilai memiliki pola pikir yang berbeda oleh khalayak masyarakat. Dengan acuan tersebut, bisa menumbuhkan semangat mahasiswa dalam menjadi pribadi yang lebih baik, terutama dalam bidang ekonomi. Apalagi saat ini perkembangan ekonomi begitu pesat dan mudah didapatkan oleh orang yang bisa memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi dengan baik di era 5.0 ini.

            Bagi mahasiswa, masa kuliah adalah waktu untuk mereka berprogres menjadi pribadi yang mandiri. Terutama dalam mengatur keuangannya dengan baik dan juga harus bisa bertanggung jawab atas keputusan yang telah diperbuat. Permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi juga kompleks termasuk keuangan, yaitu bagi mereka yang belum memiliki pendapatan tetap. Sebagian dari mahasiswa kebanyakan masih bergantung kepada orang tua. Dalam mengatasi masalah ini, sebagian dari mereka memilih untuk bekerja. Hal ini akan menjadi solusi yang tepat apabila tidak mengganggu proses perkuliahan, karena sebagian dari mereka masih bingung untuk membagi waktu antara perkerjaan dan perkuliahan. Sehingga mereka harus mengorbankan salah satunya.

Maka dari itu, freelance (tenaga lepas) dapat menjadi wadah yang tepat untuk menampung para mahasiswa yang ingin mencari pendapatan. Freelance ini merupakan pekerjaan yang fleksibel dengan kata lain mereka dapat bekerja tanpa harus terikat waktu dan juga tidak terikat kontrak jangka panjang. Namun, tetap memiliki ikatan kerja yang kuat. Pekerjaaan yang ditawarkan pula sangat beragam mulai dari segi posisi pekerjaan, gaji, lokasi kerja, hingga jam kerja. Tidak hanya bekerja pada suatu instansi. Namun, mereka bisa memulai usaha sendiri dengan menciptakan sebuah inovasi. Disamping mendapatkan penghasilan, mahasiswa bisa mengembangkan kreatifitas dan keterampilan mereka dalam bidang masing-masing, sehingga mendapatkan pengalaman untuk menunjang kinerja mereka kedepannya.

ISI

Freelance sangat berperan dalam pembangunan ekonomi kreatif melalui internet dan media sosial. Hasil riset menunjukkan bahwa pengembangan ekonomi kreatif dalam sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) meningkat dengan adanya pemasaran melalui media sosial. Dalam hal ini, mahasiswa sebagai freelancer juga bisa berperan dalam promosi, pembaharuan, dan meningkatkan layanan serta pemasaran digital  terhadap suatu produk. Mengingat mereka merupakan generasi muda yang lebih paham mengenai akses digital, dimana hampir setiap waktu mereka tidak bisa lepas dari yang namanya internet maupun media sosial. Baik digunakan sebagai hiburan maupun mengerjakan tugas kuliah. Adapun dalam hal wirausaha, mahasiswa bisa mengembangkan kemampuan mereka dalam pemasaran yaitu periklanan kreatif, yang berupa pembuatan poster digital, desain produk, pembuatan kemasan, dan lain-lain. Masih banyak lagi bidang yang bisa dikerjakan sebagai freelance.

Dalam dunia kerja freelance memiliki ruang lingkup yang sangat luas, terutama dalam proses pengerjaannya sendiri dibagi menjadi dua, yaitu dikerjakan secara langsung (offline) dan tidak langsung (online). Keduanya, hanya memiliki perbedaan tempat dan cara pengerjaan job yang akan dikerjakan yaitu, tatap muka atau tidaknya dengan client. Contoh freelance offline meliputi, fotografer, barista, guru bimbel dan lain sebagainya, pekerjaannya berinteraksi langsung dengan klien baik itu dibawah suatu instansi atau perusahaan maupun tidak. Lalu kita tahu bahwa di era digital tak sedikit pekerjaan dan transaksi dilakukan secara online mulai dari bisnis, layanan keuangan, jasa, dan lain sebagainya. Perkembangan ini juga merambah ke dunia kerja. Lapangan kerja secara online mula-mula hanya tersedia untuk bidang tertentu, terutama bidang kreatif. Seperti desain grafis, pekerja seni, menulis, penerjemah dan beberapa pekerjaan yang tidak menuntut tempat dan jarak. Freelancer online pun turut mengambil posisi yang dominan di tengah perkembangan tersebut. Tidak heran jika freelance online cukup populer di kalangan milenial. Freelance marketplace sendiri merupakan sarana yang menghubungkan secara langsung penyedia jasa profesional lepas dengan pihak yang membutuhkan jasa dalam rangka menyelesaikan proyek mereka. Freelance marketplace biasanya berbentuk website atau aplikasi dan terhubung dengan penyedia service sistem pembayaran digital. Contoh dari freelance marketplace adalah situs-situs seperti Upwork, Sketchmob, Fiverr, dan lain-lain. Freelance online ini membutuhkan keahlian tertentu dalam bidang yang dikerjakan dan bisa dikerjakan dimana saja. Dengan ini, mahasiswa lebih diuntungkan dan bisa mudah mengakses atau mencari laman pekerjaan sebagai freelancer.

Cara mendapatkan kerja pada freelance melalui marketplace biasanya dengan melampirkan portofolio mereka. Jika sudah ada banyak orang melamar, klien tinggal memilih siapa yang akan direkrut. Selanjutnya terjalin komunikasi antara klien dan freelance untuk membahas detail pekerjaan, harga, deadline dan sebagainya. Dalam hal ini situs web atau marketplace tersebut memiliki peran sebagai orang ketiga. Hal ini dikarenakan situs web menjembatani klien dan freelancer. Selanjutnya klien akan membayarkan sejumlah uang yang disimpan dan akan dibayarkan ke freelancer setelah pekerjaan selesai, biasanya terdapat potongan tertentu. Cara kerja seperti ini akan menguntungkan semua pihak yang terlibat. Bahkan risiko mengalami kerugian seperti menjadi korban penipuan atau fee tidak dibayarkan akan lebih minimal. Terutama bagi seorang mahasiswa, mereka dapat memanfaatkan atau menggunakan penghasilan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, baik digunakan sebagai uang jajan, tabungan, liburan, maupun membayar keperluan kuliah. Dengan begitu dapat mengurangi risiko terjadinya kekurangan ekonomi atau pemasukan disaat kebutuhan mendesak.

Adapun keuntungan-kentungan lain mahasiswa berperan sebagai freelancer. Pertama, mengenai freelance dalam fleksibilitas selama masa kuliah, mahasiswa tentu memiliki jadwal yang cukup padat, mengerjakan tugas atau sibuk dengan kegiatan ekstrakurikuler. Bagi freelancer, mereka memiliki kendali penuh atas jam kerja. Mereka dapat menyesuaikan jadwal kerja dengan kebutuhan yang memungkinkan mahasiswa untuk menyeimbangkan belajar dan bekerja serta mengatur waktu lebih efektif. Fleksibilitas ini, memungkinkan untuk mengatasi tantangan jadwal yang rumit dan tetap mengutamakan tugas-tugas akademik. Kedua, tentang bagaimana peluang mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan bekerja mereka. Freelance menawarkan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dari bidang pekerjaan yang diambil. Hal ini memungkinkan untuk meningkatkan keterampilan praktis seperti menulis, desain grafis, pemasaran digital, atau pengembangan web. Pengalaman praktis yang diperoleh dari proyek-proyek ini memungkinkan mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan, memperluas pengetahuan, dan membangun portofolio yang lebih baik untuk menunjang karier di masa depan. Ketiga, soal menubuhkan kemandirian dan pengalaman berharga bagi mahasiswa sebagai freelancer, mahasiswa memiliki kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mendapatkan pengalaman berharga. Mahasiswa berinteraksi langsung dengan klien, belajar berkomunikasi secara efektif, manajemen waktu, dan menghadapi potensi tantangan. Semua ini membantu mereka tumbuh dan berkembang menjadi kepribadian yang lebih kuat dan percaya diri. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya portofolio, tetapi juga memberi pemahaman yang lebih tentang industri dan lingkungan kerja. Yang terakhir yaitu, penghasilan dan peluang karier yang akan didapat mahasiswa dalam menjadi freelancer. Bekerja paruh waktu dapat membantu mahasiswa mengatasi beban keuangan dengan mendapatkan penghasilan tambahan. Dengan begitu, mahasiswa bisa mengelola keuangan dengan baik, serta belajar bertanggung jawab atas pendapatan mereka. Tidak hanya itu, sebagai freelancer, mahasiswa memiliki kesempatan tak terbatas untuk membangun karier mereka dengan memperluas jaringan kontak dengan klien, kolega, dan profesional lain di bidangnya masing-masing.

KESIMPULAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun