Mohon tunggu...
Umi Alfiatul Arfik
Umi Alfiatul Arfik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Kediri

Mahasiswa Ekonomi Syariah semester 3 IAIN Kediri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen - Broken Home

26 Juli 2024   17:19 Diperbarui: 28 Agustus 2024   15:40 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Non, bi Ijah bawa makanan kesukaan non," ucap bi Ijah sambil memberikan makanan itu pada Rara.

"Aku tidak mau menerima itu, bi Ijah pergi aja sana!" bentak Rara.

Bi Ijah pulang dengan sedih karena Rara tidak mau menerima makanan pemberiannya. Namun, bi Ijah tetap berusaha untuk kedua kalinya.

Beberapa hari kemudian, bi Ijah menjenguk Rara untuk kedua kalinya dengan membawa makanan kesukaannya lagi. Bi Ijah meminta izin kepada polisi untuk menemui Rara. Rara pun dibawa polisi ke ruang jenguk.

"Non Rara ini makanan kesukaan non, tolong diterima dan dimakan," ucap bi Ijah dengan sedih. Rara pun mau menerima makanan tersebut dan mengucapkan terima kasih. Rara meminta maaf pada bi Ijah.

"Bi Ijah ... Terima kasih banyak sudah setia menemani Rara selama ini, padahal Rara sering membantah dan membentak bi Ijah tetapi tetap mau merawatku," kata Rara dengan raut wajah sedih.

"Jangan tinggalin Rara seperti papa dan mama ya bi," lanjut Rara sambil menangis.

"Bi Ijah tidak akan meninggalkan karena bi Ijah sangat sayang pada non Rara," jawab bi Ijah sambil memeluk Rara.

Beberapa menit kemudian, bi Ijah pun berpamitan pulang karena waktu jenguk sudah habis. Rara pun kembali masuk ruang tahanan.

Tiga bulan kemudian, bi Ijah mendapat kabar bahwa Rara sudah bebas dari penjara. Bi Ijah segera menjemput Rara. Sesampainya di depan gerbang kantor polisi, Rara berjanji untuk tidak mengulanginya lagi dan langsung memeluk bi Ijah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun