Malam hari pun tiba. Waktu menunjukkan pukul 11.00 malam. Rara sampai di rumah dalam keadaan mabuk dengan diantarkan seorang lelaki. Bi Ijah sangat kaget melihat keadaan Rara. Lelaki itu ingin sekali membawa Rara ke dalam kamar. Namun, bi Ijah tidak mengizinkannya.
Keesokannya, Rara pergi malam hari tanpa pamit. Rara pergi menemui laki-laki yang semalam mengantarkannya pulang. Mereka pergi bersama untuk bertemu teman-teman barunya di tempat kemarin. Di tempat itu teman-teman baru Rara membawa tas berisi narkoba. Rara terpengaruh teman-teman barunya. Rara pun ikut mereka menghabiskan malamnya dengan berpesta narkoba.
Jam menunjukkan pukul 01.00 pagi. Bi Ijah terbangun dari tidur pulasnya. Rara pun baru pulang ke rumah.
"Non dari mana aja kok sampai jam segini?" tanya bi Ijah dengan bingung.
"Ini bukan urusan bi Ijah jadi bi Ijah jangan ikut campur," bentak Rara sambil pergi  ke kamar.
Malamnya, Rara kembali pergi ke tempat dia melakukan kebiasaan buruk dengan teman-teman barunya. Saat ini Rara pulang lebih awal. Rara pulang diantarkan oleh lelaki yang pernah mengantarkannya ke rumah.
Saat Rara masuk ke dalam rumah, Rara langsung pergi menuju kamar mandi dan Rara muntah beberapa kali. "Non, ada apa kok muntah-muntah?" tanya bi Ijah dengan bingung. Namun, Rara tidak menjawabnya dan langsung pergi ke kamar.
Beberapa hari kemudian, saat Rara dan teman-temannya berpesta di diskotik terjadi penggrebekan oleh polisi. Rara menjadi tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Rara dan teman-temannya dibawa ke kantor polisi. Â Rara sempat melarikan diri. Namun, pihak kepolisian berhasil menangkapnya.
Kemudian, pihak kepolisian menghubungi keluarga Rara dan bi Ijah telah mengangkat telepon tersebut. Telepon tersebut mengabarkan jika Rara menjadi tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Bi Ijah pun kaget mendengar berita tersebut. Karena kasus itu Rara ditahan di penjara.
Setelah mendengar kabar itu  bi Ijah pergi mencari orang tua Rara. Dari pagi hingga malam, bi Ijah belum menemukan orang tuanya. Bi Ijah juga sudah berusaha menelepon orang tua Rara, tetapi tidak ada yang tersambung.
Keesokan harinya, bi Ijah datang ke penjara tempat Rara ditahan. Bi Ijah datang dengan membawa makanan kesukaan Rara.