Belakangan ini jagad dunia maya dihebohkan dengan munculnya bots yang dianggap bisa menjadi saingan sepadan bahkan digadang-gadang bisa melebihi kehebatan google search engine.
Karena, bot ini dibuat dengan algoritma AI (artificial intelligence) oleh OpenAI, sebuah pengembang kecerdasan buatan yang berbasis di Amerika dan tbot ini bernama ChatGPT, sebuah chatbot yang sedang naik daun.
Bahkan saat membuka website nya dan untuk sekedar free trial saja sudah mencapai maximum capacity saking banyaknya yang antusias untuk mencoba.
ChatGPT ini memang baru, namun sukses membuat CEO Google memberikan red flag dan ketar-ketir.
Bukan hanya itu, bahkan dua pendiri Google yang memang sudah lama tidak ikut bergelut langsung di korporasi, terpaksa harus “turun gunung” untuk membahas calon pesaing sang digdaya Google.
Yah, wajar saja lah, di mana ada hegemoni dan muncul bibit-bibit yang berpotensi meruntuhkannya.
Sekuat tenaga orang atau entitas yang sudah berada di puncak piramida akan berusaha mempertahankan posisinya, hal yang umum terjadi di persaingan bisnis dan korporasi.
Kembali ke ChatGPT, bots ini sudah banyak digunakan oleh banyak orang dan ternyata tidak hanya mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan remeh dan biasa saja.
Dia juga mampu menjabarkan jawaban dengan rinci dan detail bahkan beberapa orang yang mencoba bertanya apa yang salah dengan coding yang mereka buat, bots ini bisa menganalisa dan memberikan struktur coding yang benar hingga melakukan debugging.
Wow, bahkan programmer pun bisa geleng-geleng kepala bila melihat ini, hehe.
Tidak hanya di dunia coding dan programming, bot ini juga bisa membuat artikel, tulisan, script dan beberapa aktifitas kreatif lainnya.