Mohon tunggu...
Umi Fitria
Umi Fitria Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary Me

Seorang Ibu, wanita, teman, partner yang selalu ingin membuka hati dan pikiran untuk belajar tentang hidup. visit my blog on https://www.simpelmommy.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Perlukah Orangtua Strict terhadap Teori Ilmu Parenting?

17 Mei 2022   20:45 Diperbarui: 18 Mei 2022   13:50 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengurus anak (Sumber: Freepik)

Parenting atau ilmu mengenai pola asuh anak di zaman modern ini semakin banyak ragam dan perkembangannya, baik yang bersumber dari dalam negeri sendiri maupun dari luar negeri.

Banyak pakar mulai dari dokter anak, psikolog maupun para orangtua pelaku parenting itu sendiri yang tampil ke publik untuk sharing dan memberikan wawasan mengenai dunia parenting, mulai dari bagaimana cara mengasuh anak, do and dont's dalam pengasuhan dan juga tips-tips dari pola parenting yang sudah membuahkan hasil yang bisa dijadikan referensi atau rujukan untuk para orangtua yang lain.

Belajar tentang ilmu parenting, tentu sangat penting karena bagaimanapun semua hal dalam hidup ini juga perlu dipelajari mulai dari hal sekecil apapun itu, minimal kita tahu ilmunya supaya tidak buta dalam menjalaninya. 

Orangtua yang belajar ilmu parenting sebelum atau setelah mempunyai anak merupakan bentuk usaha dan keseriusannya dalam mengasuh anak agar anak-anaknya bertumbuh dan berkembang menjadi anak yang sesuai dengan harapan masing-masing orangtua.

Ilmu parenting terkadang tidak sesuai harapan

Pertanyaannya sekarang adalah, pernahkah para parents semua menerapkan semua step by step tips parenting namun seiring perjalanan tumbuh kembang anak kok nampak berbeda atau tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan ya? 

Misalnya mengapa anak kok masih tetap susah makan ya padahal kita sudah variasikan makanan dan mencoba menyajikannya dengan bentuk visual yang menarik dan mencoba menu baru setiap hari.

Atau mengapa anak tetap pilih-pilih makanan padahal kita sudah mencontohkan untuk makan sayur dan aneka ragam lauk pauk.

Dan mengapa anak tetap tidak mau makan buah, padahal sejak MPASI sudah kita biasakan makan buah tapi seiring dia tumbuh besar mengapa jadi pilih-pilih. Kan teorinya kalau dibiasakan sejak kecil, maka akan membentuk pola dan kebiasaan? 

Dan mungkin masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain seputar permasalahan anak yang terkadang tidak sesuai dengan teori ilmu parenting, kok bisa begitu ya? 

Lalu di mana lagi kita mencari referensi atau sumber ilmu untuk penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pola asuh anak kalau ilmu parenting sendiri terkadang tidak selalu berhasil diterapkan pada semua anak?

Memang dalam pemaparan setiap ahli dalam menyampaikan ilmu parenting tidak ada disclaimer bahwa teori ini akan pasti berhasil diterapkan pada semua anak. Namun yang patut kita garis bawahi sebenarnya adalah bukan ilmu parenting-nya yang salah, karena suatu teori itu tentu sudah melalui yang namanya penelitian dan pengujian sehingga bisa menjadi bahan kajian dan kesimpulan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun